KataBali.com – Tabanan – Menghadapi beberapa permasalahan yang berkembang di wilayah Kabupaten Tabanan maupun isu nasional yang berdampak pada keamanan dan kenyamanan masyarakat diperlukan atensi yang serius serta perhatian berbagai pihak. Karenanya Forkopimda Kabupaten Tabanan merapatkan barisan serta menggelar Rapat Koordinasi Tim Pemantauan dan Pengendalian Pengamanan daerah. Rapat digelar ,Senin (12/11) di Rumah Desa, Desa Baru Kecamatan Marga.
Hadir dalam kesempatan tersebut Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti didampingi Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya,Ketua DPRD Tabanan I Ketut Suryadi, Sekda Tabanan I Nyoman Wirna Ariwangsa, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Tabanan I Gusti Ngurah Agung Suryana, Dandim 1619 Tabanan Hasan Abdullah, Kejari Tabanan Ni Wayan Sinaryati, Kepala Pengadilan Tabanan I Made Sukereni, Kapolres Tabanan yang diwakili oleh waka polres kompol Rahmawati ismail, Wakil Ketua I DPRD Tabanan Ni Made Meliani dan Wakil Ketua II DPRD Tabanan Ni Nengah Sri Labantari.
Bupati Eka dalam kesempatan tersebut memberikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat. Dirinya mengatakan agar atensi tersebut dapat dijalankan di segala bidang, yakni bidang ideologi, politik, ekonomi sosial budaya, keamanan dan bidang lainnya. Di bidang ekonomi Bupati Eka berharap agar menjaga keseimbangan pasar. Dirinya juga berharap agar pertemuan seperti ini diharapkan bisa terjadwal terus.
“Terima kasih atas kehadiran semua pihak. Saya berharap pertemuan seperti ini bisa terjadwal terus karena ini sangat penting untuk menjaga stabilitas serta kondusifitas kabupaten Tabanan.” jelasnya.
Bupati Eka juga memberikan apresiasinya kepada Rumah Desa yang ada di banjar Dinas Baru kecamatan Marga, dimana sebelum rapat dimulai dirinya bersama Wabup Sanjaya melihat dan ikut membuat canang sari, jajan Bali, boreh, Minyak kelapa, cara menulis aksara Bali di atas daun lontar dan lainnya secara tradisonal. Dirinya berharap agar warisan ini bisa dijaga dan di lestarikan.
“Rumah Desa memiliki aset dan keunikan yang luar biasa. Saya juga melihat pembuatan jajan Bali, pembuatan boreh, menulis aksara Bali di daun Lontar dan mejejaitan yang semuanya sangat bagus. Saya harap ini bisa kita jaga dan kenalkan dengan baik.” ungkapnya.
Sementara itu Sekda Wirna Ariwangsa menjelaskan mengenai beberapa bidang yang perlu menjadi atensi dalam rapat antara lain bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan lainnya. Di Bidang ekonomi dijelaskan secara umum harga kebutuhan bahan pokok masih tetap stabil dan masih terjangkau oleh daya beli masyarakat, namun perlu dilakukan pengawasan.
“Di Bidang ekonomi perlu dilakukan pengawasan dan pengecekan secara rutin di pasar-pasar tradisional yang ada di wilayah kabupaten Tabanan.” jelasnya.
Hasil pantauan tentang distribusi bahan pokok masih wajar. Untuk antisipasi akan dibuat pasar murah yang bekerja sama dengan bulog.
Permasalahan di Bidang Sosial Budaya adalah permasalahan Tapal batas antara desa Kuwum dengan desa Batan Nyuh. Permasalahan ini sudah diupayakan penyelesaiannya melalui Perbup Nomor 51 Tahun 2016 tahun 2016 tanggal 1 Desember 2016 tentanag penetapan dan penegasan batas desa antara desa Batan Nyuh dengan Desa Kuwum.
“Pasca terbitnya keputusan Mahkamah Agung (MA) tim penetapan dan penegasan tapal batas kabupaten Tabanan telah dilakukan beberapa upaya antara lain rapat koordinasi guna menyamakan persepsi serta sosialisasi parsial kepada kedua belah pihak yaitu tim sebelas desa Kuwum dan Tim Sebelas desa Batanyuh.” ungkapnya.
Pihaknya juga menjelaskan mengenai atensi di bidang keamanan, diantaranya maraknya informasi kasus penculikan anak dan begal di wilayah Bali terutama yang tersebar melalui media sosial. Ini berdampak menimbulkan keresahan masyarakat terutama orang tua dan anak-anak.
” Kami berharap masyarakat agar jangan cepat terpancing dengan berbagai pemberitaan yang beredar, tetap awas dan senantiasa hati- hati agar jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan,” pungkasnya. hmt