Adi Wiryatama Lakukan Persembahyangan di Pura Catur Parahyangan Ratu Pasek Linggih Ida Bethara Mpu Ghana

KataBali.com – Ketua DPRD Bali, Nyoman Adi Wiryatama SSos, MSi  melakukan Persembahyangan di Pura Catur Parahyangan Ratu Pasek Linggih Ida  Bethara Mpu Ghana bersama beberapa anggota DPRD provinsi yaitu Ketua Komisi IV, I Nyoman Parta, SH, I Made Budastra SE, I Nyoman Wirya BA, I Nengah Wijana SH, MH dan Nyoman Tirtawan, Senin 11/4 di Banjar Punduk Dawa Desa Pesinggahan Kec Dawan Kabupaten  Klungkung.
Selain turut hadir juga Bupati Tabanan Ni Luh Putu Eka Wiryastuti, SSos beserta rombongan pemerintah kabupaten Tabanan.

 

Rombongan tersebut diterima langsung oleh N. Putra Suarjana selaku Ketua Panitia Pembangunan Pura Penataran Agung Catur Parahyangan Ratu Pasek Linggih Ida Mpu Ghana. Selain itu, hadir juga Ketua Umum Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MGPSSR) Prof. I Wayan Wita.

 

Adi Wiryatama mengatakan rasa bangganya kepada para semeton Pasek yang kini telah memiliki pura yang lokasinya telah permanen. “Saya berharap, tempat yang baru ini bisa mengayomi semua umat, khususnya semeton Pasek sendiri,” ujarnya.
 .
Ketua DPRD Bali dari dapil Tabanan ini berkeyakinannya bahwa Pura Penataran Agung Catur Parahyangan Ratu Pasek Linggih Ida Mpu Ghana akan selesai sepanjang semeton Pasek membangun semangat gotong royong. Karena menurutnya, dengan gotong royong akan muncul semangat menyama braya sudah tentunya akan menjadi modal mempercepat pembangunan pura tersebut.

Seperti diketahui  pembangunan Pura Penataran Agung Catur Parhyangan Ratu Pasek Linggih Ida Bhatara Mpu Gana, dikerjakan sejak 13 Desember 2016 di atas lahan 1,4 hektare, perbukitan Banjar Punduk Dawa.

Di utama mandala akan didirikan Palinggih Padma Anglayang Linggih Ida Hyang Pasupati dan Palinggih Padmatiga Linggih Ida Hyang Tri Purusa (Hyang Gnijaya, Hyang Putranjaya, dan Dewi Danuh). Di madya mandala (jaba tengah) dibangun Palinggih Ida Bhatara Mpu Gana, disertai linggih pasemetonan Ida dari Panca Rsi dan palinggih lainnya. “Pembangunan ini akan selesai 3-5 tahun mendatang,” kata Sudiarsa.

Pembangunan Pura diawali paruman agung serta meminta petunjuk kepada sulinggih. Atas petunjuk tersebut dipilih di lokasi yang ada sumber mata air, gunung/bukit, dan segara. Maka, dipilihlah daerah perbukitan tersebut, sebagai salah satu indikator. Disamping petunjuk niskala tempat areal pura yang dibangun saat ini juga diyakini merupakan tempat suci. jctm

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *