Night at Geopark Movement (NGM) Forum Bangkitkan Pesona Bangli Lewat The Hidden Treasures Of Bali
KataBali.com – Keprihatinan atas kondisi Bangli membuat komunitas ini bergerak cepat, hanya dalam waktu kurang lebih 1 bulan mereka menyiapkan acara bertajuk The Hidden Treasures Of Bali.
Kabupaten Bangli merupakan salah satu daerah tujuan wisata utama di Bali, Kabupaten ini memiliki panorama gunung dan danau, perkebunan kopi, hasil hasil kerajinan serta desa adat dan budaya.
Namun dalam tiga dekade terakhir ini, masa keemasan industri wisata di Bangli alami kemunduran, diantaranya adalah pendangkalan dan tercemarnya Danau Batur, tata ruang kawasan Batur UNESCO Global Geopark, serta rusaknya lingkungan alam bukit batu lava dan pasir akibat pengerukan, penggunaan pupuk kandang yang belum terurai menjadi kompos, konversi besar besaran lahan. Dari sisi manajemen pariwisata pedagang liar, tarif pemandu wisata, semua persoalan ini bentuk pola pikir pendek yang tidak mengedepankan semangat perbaikan.
Sejauh ini peran pemerintah pun dirasa tidak maksimal, hal inilah yang membuat Night at Geopark Movement yang digawangi Hendarto berupaya dengan kemampuan yang dimilikinya untuk mengembalikan citra positif melalui potensi pariwisata yang ada.
The Hidden Treasures Of Bali merupakan kegiatan yang dikemas untuk wisatawan, mahasiswa, anak anak dan para pecinta lingkungan, rencananya dalam event bertajuk “A Better Live Everyday’, tak sekedar membuat acara mount clean up namun juga ada edukasi tentang museum, geologi, lingkungan dan budaya, Yang menarik justru edukasi kopi yang dilakukan kepada peserta dalam camping ground.
Ahmad Albar, Crazy Horse dan Lolot Band Rencananya juga turut serta meramaikan acara yang berhasil bergerak tanpa dana pemerintah tersebut.
Hendarto selaku Ketua Panitia Event yang menggagas acara ini dalam Konperensi berita di Kubu Kopi, menjelaskan bahwa tujuan dari gerakan ini adalah mengembalikan ikon Bali, ” kopi merupakan salah satu ikon Bali, dan yang terbesar ada di Bangli, ingin menyelamatkan kopi, dan lingkungan hidup, dan pariwisata,” jelasnya.
Yohanes Hermanto, selaku wakil ketua NGM merasa yakin jika Forum yang terdiri dari para praktisi ini tidak hanya bermanfaat bagi pelaku wisata namun juga warga, karena Event ini dibuat sebagai bentuk keprihatinan terhadap kondisi,” even ini tidak hanya melibatkan praktisi pariwisata namun juga melibatkan warga, kita punya potensi yang cukup untuk kembali menggerakkan roda pariwisata Batur,” ujarnya.Kamis (10/11).
Event ini akan digelar mulai hari ini 11-12 November di museum Geopark Batur, yang diawali dengan pembentangan poster besar di tebing Songan. Ruly Anthony Klavert salah satu praktisi outdoor yang telah 25 tahun lebih menjadi pemandu wisata turut serta dalam kepanitiaan menyebutkan dalam event ini pihaknya telah menggandeng BKSDA pusat. ” Tebing Songan rencananya akan kita publish secara internasional,sebagai lokasi wisata baru, tidak hanya pendakian gunung Batur tapi juga wall blimbing,” ungkap Ruly. SNWN-MBO