Wow..Jadi Wisata Alternatif Begini Wajah Teluk Gilimanuk

Kabarnusa.com – Kawasan Teluk Gilimanuk, Bali yang sebelumnya terkesan kumuh, sejak beberapa bulan lalu kini mulai berubah setelah dilakukan pembenahan. Bangunan lama bekas hotel di pinggir teluk Gilimanuk yang telah dibongkar diganti dengan bangunan baru.

Wajah teluk Gilimanuk itupun tidak lagi bopeng, namun justru rapi, indah dan menarik. Pasca-penataan kawasan tersebut, kini terlihat sangat bagus bahkan menjadi obyek wisata alternatif.

Banyak warga singgah di tempat tersebut, khususnya saat hari libur. Biasanya, pasangan suami istri dengan mengajak seluruh anggota keluarganya mengunjungi tempat ini untuk menghabiskan liburan akhir pekan.

Menurut warga, jumlah pengunjung yang datang di Teluk Gilimanuk cukup banyak, terutama saat akhir pekan atau hari libur. Hal ini tentu saja mendatangkan berkah buat sejumlah pedagang yang biasa mengais rejeki di temapt tersebut.

“Lumayan, banyak warga yang datang kesini, dari sekitar sini, maupun mobil yang turun dari kapal, mampir sekedar berfoto,” ujar Yuli, salah satu pedagang, belum lama ini.

Apalagi kini tembok yang dulunya menutupi belakang Pos KTP sudah dibongkar untuk penataan patung. Para pengunjung yang masuk Bali lebih leluasa bisa melihat pemandangan Teluk Gilimanuk.

Lebih banyak warga yang beristirahat sementara di tempat tersebut. Selain tanah yang telah di paving sebagian, juga disediakan tempat-tempat istirahat bagi pengunjung.

Para pengunjung dimanjakan dengan pemandangan kawasan tersebut yang rapi dan bersih. Ditambah lagi hamparan teluk dengan airnya yang jenir serta tenang dan barisan hamparan hutan mangrove yang rindang. Membuat engan meninggalkan tempat tersebut.

“Sudah hampir setahun, tiap hari ada saja pengunjung kesini sekedar beristirahat, makan minum,” tandas pedagang asal Gilimanuk ini.

Selain pengunjung, juga banyak warga yang datang untuk memancing. Selain itu, di Teluk Gilimanuk ini juga digelar even tahunan menjelang HUT Kota, lomba perahu layar. Seperti yang pekan lalu,  sedikitnya 24 sampan tradisional menggunakan layar beradu cepat.

Peserta lomba sampan merupakan para nelayan diu Kelurahan Gilimanuk dan sekitarnya. Even-even tersebut menurut Yuli sedikit banyak mampu mendongkrak kunjungan ke tempat itu.

Lurah Gilimanuk, Gede Ngurah Widiada, mengatakan untuk perbaikan itu memang dilakukan secara bertahap. Setelah ditata, menurutnya cukup mendongkrak kunjungan wisata di teluk tersebut.

Apalagi dibangunnya Taman dan Patung di sekitar Teluk yang menurutnya akan dijadikan satu dengan kawasan Teluk Gilimanuk. Namun diakuinya, saat ini belum ada yang mengelola khusus kawasan tersebut. Rencananya kawasan itu akan ditata terpadu hingga di Museum Gilimanuk.(dar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *