Desa Wisata Jatiluwih Raih Sertifikasi Pariwisata Berkelajutan 2024 dari ISTC FC

KataBali.com-Tabanan – Desa Wisata Jatiluwih bangga menerima Sertifikasi Desa Wisata Berkelanjutan Tahun 2024 Adwi masuk 300 besar dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Penghargaan ini mencerminkan dedikasi Jatiluwih menjaga pariwisata ramah lingkungan, memperkuat budaya lokal, dan mendorong ekonomi berkelanjutan bermanfaat bagi masyarakat.

Proses Sertifikasi dilakukan Indonesia Sustainable Tourism Council (ISTC) di menilai dari Empat Pilar Utama: Pengelolaan Destinasi, Manfaat Ekonomi Lokal, Pemberdayaan Komunitas, serta Konservasi Lingkungan dan Budaya. Jatiluwih l mencatat 140 indikator hijau, 31 biru, dan hanya 3 indikator kuning, menjadikannya salah satu destinasi wisata berkelanjutan terbaik di Indonesia.

Pilar Keberhasilan Jatiluwih:*Pengelolaan Destinasi Berkelanjutan: Jatiluwih menerapkan pengelolaan wisata yang memperhitungkan daya dukung lingkungan, menjaga keseimbangan ekosistem. Kolaborasi antara pemerintah, akademisi, bisnis, komunitas lokal, dan media (pentahelix) menjadi kunci keberhasilan.

Manfaat Ekonomi Lokal: Sebanyak 90% warga terlibat dalam pariwisata melalui UMKM, homestay, dan kuliner. Pendapatan yang dihasilkan mendukung kegiatan adat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Konservasi Lingkungan dan Budaya, Jatiluwih melestarikan kekayaan alam dan budaya, termasuk sistem Subak, Warisan Dunia UNESCO. Tradisi seperti menanam padi dan festival budaya menjadi daya tarik wisata.Pemberdayaan Komunitas: Berbagai program pelatihan UMKM dan kerjasama dengan Politeknik Internasional Bali memperkuat inovasi pangan lokal, meningkatkan daya saing pariwisata berkelanjutan di Jatiluwih.

Komitmen Tindak Lanjut Jhon Purna, Kepala Pengelola DTW Jatiluwih, menegaskan,Desa Jatiluwih berkomitmen terus menindaklanjuti semua rekomendasi hasil penilaian sertifikasi ini secara bertahap. Upaya perbaikan difokuskan pada peningkatan teknik interpretasi budaya dan alam, penyempurnaan sistem zonasi, serta pengembangan diversifikasi produk wisata berbasis organik dan berkelanjutan. Semua inisiatif ini melibatkan seluruh pemangku kepentingan desa bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.

Jhon Purna merasa bangga atas pencapaian ini, “Kami berharap terus menjaga dan meningkatkan kualitas pariwisata berkelanjutan Jatiluwih, untuk masa depan lebih baik bagi lingkungan, budaya, dan masyarakat setempat,” ungkap Jhon.Ia menyebut, keberhasilan meraih Sertifikasi Desa Wisata Berkelanjutan, Desa Jatiluwih memperkuat posisinya sebagai destinasi unggulan yang menjaga keseimbangan antara pelestarian alam, budaya, dan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal.Nn

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *