Investment Talk Bali Jagaditha 2024, Bank Indonesia Harapkan Ekonomi Bali Tumbuh Berkelanjutan, Inklusif dan Merata

KataBali.com- Denpasar-Mendorong pertumbuhan ekonomi Bali lebih kuat, berkesinambungan, inklusif, dan merata, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Bali menggelar promosi terintegrasi pada pilar perdagangan, investasi dan pariwisata melalui penyelenggaraan Bali Jagadhita V Tahun 2024, bertema “Guna Gina Wisata Bali Hita” artinya “Mendorong Pemberdayaan UMKM dan Investasi Hijau serta Implementasi Pariwisata Berkualitas untuk Pertumbuhan Ekonomi Bali Berkesinambungan dan Inklusif”

Kegiatan ini rangkaian promosi investasi di Bali Jagadhita V Tahun 2024 pelaksanaan Investment Talk bertemakan”Promoting Investment for Sustainable Economic Growth” Senin ( 10/6 ) 2024 di Sanur. Investment Talk Bali Jagadhita 2024 menghadirkan narasumber yakni Kepala Grup Perumusan Kebijakan Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia, Juli Budi Winantya; Direktur Pengembangan Promosi Kementerian Investasi, Rakhmat Yulianto; Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali, I Wayan Sumarajaya; dan Komisaris Utama PT Sarana Bali Dwipa Jaya (SBDJ), Dodi Miharjana.

Juli Budi Winantya mengjngkapkan, saat ini perekonomian Indonesia berada dalam kondisi solid dengan pertumbuhan perekonomian tetap terjaga, yang tercermin pada pertumbuhan perekonomian Indonesia hingga triwulan I 2024 tumbuh menguat sebesar 5,11% (yoy). Capaian ini didukung indikator konsumsi swasta dan tingkat investasi tumbuh positif. Tingkat inflasi Indonesia Mei 2024 sebesar 2,84% (yoy) masih berada rentang sasaran inflasi tahunan 2,5+1%.

”Meskipun kondisi ekonomi global dibayangi oleh ketidakpastian geopolitik dan perang dagang, ekonomi global dan Indonesia masih tetap bertumbuh. Oleh karenanya, Bank Indonesia senantiasa menjaga momentum tersebut melalui bauran kebijakan untuk mendukung stabilitas dan pertumbuhan perekonomian dari aspek moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran digital.” tutur Juli.

Dari sisi investasi berkelanjutan, Direktur Pengembangan Promosi Kementerian Investasi menitikberatkan pentingnya faktor perubahan iklim dalam proses penentuan investasi dan pengambilan kebijakan bisnis. ”Negaranegara global umumnya melihat suatu proyek investasi bisnis pada aspek ramah lingkungan atau tidak” jelas Rakhmat. Hal tersebut sejalan dengan komitmen global mencapai net zero emission tahun 2050, salah satunya melalui target dekarbonisasi. Industri hilirisasi mineral memiliki peluang investasi besar di Indonesia seiring tingginya kebutuhan transisi energi global. Oleh karenanya, pemerintah memegang peranan penting mendukung investasi hijau melalui penyederhanaan prosedur perizinan dan pemberian insentif bagi pelaku usaha menerapkan bisnis berkelanjutan.

I Wayan Sumarajaya selaku Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali menambahkan,isu strategis di Provinsi Bali yaitu adanya kesenjangan antar wilayah dan antar sektor. Sebagaimana diketahui, perputaran perekonomian di Provinsi Bali didominasi wilayah Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan (Sarbagita) dengan sektor penggerak utama yaitu pariwisata. ”Pangsa realisasi investasi di Provinsi Bali sebesar 87% didominasi kegiatan bisnis  terletak di Sarbagita. Oleh karena itu, Transformasi Ekonomi Kerthi Bali yang disusun  Pemerintah Provinsi Bali diharapkan  menjawab permasalahan ketimpangan” jelas Sumarajaya.

Berdasarkan urutan prioritas, Transformasi Ekonomi Kerthi Bali mencakup pengembangan sektor unggulan antara lain sektor pertanian; sektor kelautan dan perikanan; sektor industri; sektor UMKM dan koperasi; sektor ekonomi kreatif dan digital; serta sektor pariwisata. Untuk menarik investor ke Bali, Pemerintah telah memiliki panduan investasi lestari untuk investasi berkelanjutan dan menyediakan berbagai insentif untuk menarik investasi berkualitas. Ia menyebut, ada beberapa peluang investasi untuk mewujudkan Transformasi Ekonomi Kerthi Bali diantaranya Pusat Kebudayaan Bali (ajang eksplorasi seni dan budaya mengangkat tema budaya Bali dari seluruh kota/kabupaten); Bali Urban Rail (kerja sama pembangunan, pembiayaan, dan penyelenggaraan sistem angkutan umum berbasis kereta); serta Turyapada Tower (menara sebagai infrastruktur telekomunikasi yang memiliki jangkauan luas di area Bali).

Menyambung peluang investasi potensial di Bali yakni pembangunan Bali Urban Rail, Komisaris Utama PT Sarana Bali Dwipa Jaya (SBDJ), Dodi Miharjana menuturkan, pembiayaan infrastruktur dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah umumnya hanya mampu memenuhi seperempat dari total anggaran. Sementara pemenuhan pembiayaan dari sektor swasta tidaklah mudah karena terdapat kompleksitas dari sisi regulasi, kelembagaan, proses pengadaan, dan struktur proyek. Oleh karena itu, PT SBDJ hadir  memberikan fasilitasi lelang proyekproyek potensial di Bali secara bundling (tidak secara satuan) kepada pihak swasta.

Salah satu program yang dijalankan PT SBDJ saat ini yaitu pembangunan layanan transportasi publik Bali Urban Rail. Adapun skema kerja sama pembiayaan transportasi publik melalui konsorsium dimana PT SBDJ mengundang investor potensial dalam lelang terbatas proyek-proyek potensial bundling. ”Proses lelang yang diterapkan oleh PT SBDJ tergolong unik karena kami mengundang investor potensial dengan kualifikasi tinggi dari segi pengalaman dan kredibilitas untuk menjelaskan proses bisnis yang terjadi di lapangan. Umumnya sebuah proyek pemerintah dilandasi dari riset terlebih dahulu baru adanya pencarian informasi di lapangan. Padahal cara tersebut belum tentu akurat karena pemerintah belum mendapatkan informasi secara menyeluruh dari pihak yang melaksanakan praktik bisnis.” jelas Dodi.

Secara garis besar, pembahasan Investment Talk memberikan insight bahwa Bali memiliki keunggulan menarik investasi baik dalam hal SDM, infrastruktur, dan kebijakan pemda. Dari sisi SDM, Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Bali berada peringkat ke-6 se-Indonesia.Dari sisi geografi dan infrastruktur, Provinsi Bali juga memiliki konektivitas cukup baik dengan ketersediaan, pelabuhan, dan bandara yang sangat memadai serta kualitas jalan yang baik. Melalui program Transformasi Ekonomi ”Nangun Sat Kerthi Loka Bali” Pemerintah Provinsi Bali berfokus mendorong investasi di Bali termasuk diverisifikasi sektor unggulan selain pariwisata.nn

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *