Triwulan I Ekonomi Bali Tumbuh Capai 6,04% dan Berlanjut Triwulan II 2023 Tetap Tinggi

 KataBali.com – Denpasar – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Bali triwulan I 2023 masih tumbuh tinggi sebesar 6,04% (yoy), meskipun melandai dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 6,61% (yoy). Pertumbuhan ekonomi Bali triwulan I 2023 ditopang  pertumbuhan  cukup tinggi 3 (tiga) dari 5 (lima) lapangan usaha (LU) utama Bali yaitu LU penyediaan akomodasi dan makan minum (Akmamin), LU Transportasi, dan LU Perdagangan.

“ Meskipun demikian, berdasarkan pantauan dari Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia yang menunjukkan adanya penurunan aktivitas sektor terkait pariwisata, khususnya LU Akmamin dibandingkan triwulan IV 2022 sejalan dengan liburan akhir tahun dan berbagai pelaksanaan event KTT G20. Sementara itu, LU Pertanian dan LU Konstruksi mengalami kontraksi karena kondisi iklim yang kurang mendukung kegiatan pertanian serta menurunnya aktivitas konstruksi dibandingkan periode sebelumnya, “ jelas Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho..

 Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan II 2023 masih tetap tinggi, meski melandai dibandingkan triwulan I 2023 akibat masih terbatasnya kegiatan investasi dan faktor base effect pemulihan ekonomi Bali pada triwulan II 2022. Meskipun demikian, perlambatan ekonomi berpotensi tertahan seiring dengan lonjakan wisatawan nusantara saat liburan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri, dan tren peningkatan jumlah wisawatan mancanegara yang masih berlanjut. Selain itu, musim panen padi dan hortikultura juga berpotensi mendorong pertumbuhan pada triwulan II 2023.

Bank Indonesia bersama Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, terus berupaya mendorong berbagai kebijakan untuk mempercepat pemulihan ekonomi Bali dan program transformasi ekonomi Bali menuju Bali Era Baru yang tangguh, hijau dan sejahtera.

 Ia menyebutkan, Pertumbuhan LU Akmamin cukup tinggi didorong  terjaganya kunjungan wisatawan mancanegara pada triwulan I 2023 seiring dengan terus bertambahnya jumlah dan frekuensi penerbangan maskapai internasional yang membuka rute direct flight ke Bali. Di sisi lain, LU pertanian mengalami kontraksi akibat pengaruh turunnya produksi tanaman pangan dan tangkapan laut, sedangkan kontraksi pada LU konstruksi disebabkan  telah selesainya sejumlah proyek pembangunan infrastruktur utama didorong untuk rampung sebelum pelaksanaan Presidential Summit KTT G20  November 2022.

“ Survei Liaison Bank Indonesia juga menunjukkan bahwa kondisi investasi pada triwulan I 2023 mengalami penurunan dari 1,58 pada triwulan IV 2022 menjadi 1,10 pada triwulan I 2023 atau turun 0,15 basis point, sehingga turut mengonfirmasi terjadinya pelemahan pada LU Konstruksi,“ tambah Trisno.  

 Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga tumbuh menguat seiring meningkatnya optimisme atas kondisi ekonomi, perayaan hari besar keagamaan, peningkatan penyerapan tenaga kerja dan berkurangnya pengangguran. Sementara itu, kenaikan konsumsi Pemerintah sejalan dengan peningkatan realisasi belanja pegawai, belanja barang jasa serta belanja bantuan sosial pemerintah. Di sisi lain, Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTB) yang mengalami kontraksi sebesar -0,76% (yoy) akibat telah selesainya sejumlah proyek infrastruktur utama nasional pada triwulan IV 2022.

Hal ini, kata Trisno, sejalan  hasil survei konsumen Bank Indonesia sepanjang triwulan I 2023, dimana baik dari sisi Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), Indeks Kondisi Ekonomi (IKE), maupun Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) rata-rata triwulan I 2023 mengalami penurunan dibandingkan triwulan IV 2022. IKK mengalami penurunan dari 137,67 menjadi 124,67 pada triwulan I 2023, kemudian IKE mengalami penurunan dari 133,89 menjadi 114,21 pada triwulan I 2023, dan IEK mengalami penurunan dari 141,44 menjadi 135,13 pada triwulan I 2023. nn

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *