Himawan Kusprianto, Akselerasi Ekonomi Dan Keuangan Digital Bagian Pemulihan Ekonomi

Keterangan Photo.Himawan Kusprianto dan Indra  Astrayuda.

KataBali.Com – Denpasar – Potensi digital di Indonesia sangat besar,apalagi  generasi  milenial sangat besar bila  dibandingkan beberapa  negara di Asia.Karena penggunaan intenet sangat tinggi walaupun masih didominasi media sosial. Namun ke depanya  bisa dikelola dengan baik.

Analis senior Bank Indonesia (BI),Himawan Kusprianto dalam meteri tentang “ Akselerasi Ekonomi dan Keuangan Digital sebagai Bagian dari Pemulihan Ekonomi Nasional”mengatakan potensi digital di Indonesia sangat besar.

Himawan pada acara Pelatihan Wartawan Ekonomi  yang digelar BI bersama PWI Bali di Griya Santrian Sanur,Kamis (15/10) menjelaskan bahwa transaksi elektronik pertumbuhannya begitu besar sejak dua tahun lalau ( 2018). Layanan digital secara bertahap mampu mengkikis layanan konvensional.

 “Transaksi digital semakin gencar di saat pendemi. Bahkan menggeser transaksi ATM,Banking from home juga meningkat.Bank Indonesia mendorong “offline to online,” jelasnya.

Sementara  Asisten Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter,Indra Astrayuda  pada kesempatan yang sama mengatakan,mobilitas negara maju meningkat dorong pergerakan ekonomi Indonesia.Sehingga perbaikan ekonomi global telah mendorong volume perdagangan dunia dan harga komoditas serta ekspos meningkat.

Menurut Indra,perekonomian  global,domestik dan respon kebijakan BI  dari sisi perekonomian global,meski meningkat, namun tingkat fatalitas terus menurun.

“ Ini merupakan kabar baik bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.Sementara di Negara  Amerika dan Tiongkok sudah turun.Sedang di Negara maju sudah terkendali. Maka dampaknya mobilitas di negara maju meningkat.Fenomena ini akan mendukung perbaikan ekonomi nasional dan daerah,”tegasnya.

Sementara di Indonesia, perkembangan COVID-19  yang masih tinggi, berdampak mobilitas melandai. “ Mobilitas untuk ritel dan rekreasi tampak melandai.Meski demikian ekonomi domestik dengan adanya digitalisasi pertumbuhan cukup pesat,juga didorong stimulus fiskal dan perbaikan kinerja ekspor.

Dicontohkan ekspor besi dan baja serta tekstil serta produk tekstil. Juga pertanian juga terus meningkat. “  Agustus dan September 2020 angka belanja pemerintah juga membaik.Sedangkan neraca perdagangan pada triwulan III diperkirakan meningkat. Neraca pembayaran Indonesia tetap baik, aliran masuk yakni modal asing juga meningkat,” jelas Indra.

Ditambahkan bahwa rupiah menguat pada Oktober sebesar 1,22 persen dibanding  September 2020. BI dalam hal ini merespon dengan menurunkan suku bunga untuk menggerakan sektor ekonomi. ( Smn).

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *