Diskusi Bela Negara KAHMI Badung, Semangat Kebangsaan Bangun Karakter Berbangsa dan Bernegara

KataBali.com – Badung- Wacana bela negara kembali mengemuka ditengah krisis identitas kebangsaan akibat dasyatnya perkembangan teknologi juga derasnya dampak global melalui informasi. Dan dalam rangka menyikapi semangat kebangsaan dalam membentuk karakter dalam kehidupan berbangsa dan bernegara hal tersebut disampaikan oleh Dosen FISIP dan Pasca Sarjana Universitas Warmadewa Denpasar, Drs. Dr. AA Oka Wisnumurti, M.Si pada acara Majelis Daerah (MD) Korps Alumni HMI (KAHMI) menggelar diskusi bertajuk, “Membentuk Manusia Unggul Melalui Bela Negara” di ruang Kriya Gosana Lantai 3 Kantor Bupati Badung Kamis (27/2).

Selain itu hadir juga narasumber lain yaitu , Kasat Intel Polres Badung AKP I Nyoman Sumantara mewakili Kapolres Badung, dan Perwira Penghubung Kodim 1611/Badung Mayor I Putu Suardana mewakili Dandim Badung, dengan moderator M. Ruslan, yang juga Ketua MD KAHMI Kota Denpasar. 

Diskusi dibuka oleh Kepala Kesbangpol Kabupaten Badung, Nyoman Suwendi. Ketua MD KAHMI Badung, Rohmat, menyatakan diskusi bela negara mesti terus digelorakan sebagai tantangan kebangsaan yang semakin runyam. Ali Fauzi, yang mewakili Presidium KAHMI Bali menyatakan diskursus bela negara selalu menarik menjadi wacana. “Dalam Islam disiratkan dalam hadist hubbul wathan minam iman, bahwa cinta tanah air itu bagian dari iman,” ungkap Ali Fauzi.  

Wisnumurti dalam pemaparannya menyatakan, kecintaan terhadap negara harus didengungkan terus menerus. Meski, keadaan negara ini sedang berada di posisi aman. Selain itu, pengembangan sumber daya manusia terus ditingkatkan. Sebab menurutnya, Indonesia semakin kalah dengan negara tetangga seperti Vietnam dan Malaysia.  “Vietnam ancaman kita luar biasa. Singapura memanfaatkan gadget untuk informasi. Sepak bola Vietnam bagus Indonesia dikalahkan. Malaysia jangan ditanya. Malaysia belajar sama kita SDM kita luar biasa  kita sering kehabisan karakater. Seperti kalau orang Bali tidak tahu kawitan,” ucapnya dihadapan mahasiswa dan ormas. 

Sehingga masyarakat Indonesia terutama generasi muda harus kembali kepada jati diri. Wisnumurti meminta generasi milenial jangan melupakan tempat dimana lahir. Katanya, yang harus dipelajari dari sekarang adala pasar kedepan, supaya tidak kalah saing dengan negara -negara lain. “Perang sekarang ini bukan lagi dengan senjata, melainkan perang logika di dunia maya. Perang melawan hoaks adalah ancaman nyata di depan kita,” tandas mantan Ketua KPU Bali, ini. 

Maka dari itu dengan bela negara ini penting mengetahui kualitas sumber daya manusia. Ia mencontohkan teknologi informasi yang terus menerus mengalami kemajuan.  “Kita harus tahu tren pasar ke depan trennya teknologi informasi. Ketika sepakat NKRI itu artinya secara implisit mengakui perbedaan. Berhenti bicara politik identitas sudahlah kita orang Indonesia mari saling menghormati. Jangan mau nolong orang tanya KTP mana,” ucapnya. Kasat Intel Polres Badung AKP I Nyoman Sumantara memaparkan kehidupan yang majemuk dengan akar toleransi yang kuat merupakan bagian dari mempertahankan NKRI.

“Negara Kita Indonesia beragam, saya yang pernah bertugas di berbagai daerah, merasakan keberagaman tersebut, itu merupakan kunci dalam bela negara,” paparnya. Sementara itu, Mayor I Putu Suardana menerangkan, sebagai anak bangsa, pemuda harus memiliki ketahanan budaya tidak boleh meniru budaya orang lain yang negatif seperti penampilan, cara berpakaian yang kemudian itu tidak mencerminkan budaya bangsa. (rs)

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *