Tempati Urutan 8 Investor Terbanyak, KSEI Sambangi Denpasar Sosialisasikan Fasilitas AKSes Next G

Foto :  Amrizal Arief, Kepala Unit Pengembangan Layanan KSEI,bersama pengelola KSEI  saat  diskusi bersama wartawan, Kamis ( 26/9 ) di Renon, Denpasar

KataBali.com – Denpasar, Provinsi Bali menempati urutan ke-8 untuk jumlah investor terbanyak dari 34 provinsi di Indonesia yaitu 20.430 investor. Dari jumlah tersebut tercatat sebanyak 10.007 investor berdomisili di Kota Denpasar. Adapun jumlah investor di Pasal Modal Indonesia hingga akhir Agustus 2019, telah mencapai sekitar 2.123.283 investor, yang mencakup investor pemilik Efek, Reksa Dana dan Surat Berharga yang diterbitkan Bank Indonesia.

Amrizal Arief, Kepala Unit Pengembangan Layanan KSEI, saat  diskusi bersama wartawan, Kamis ( 26/9 ) di Renon, Denpasar menjelaskan, Beberapa pengembangan yang direalisasikan oleh KSEI mampu memberikan dampak positif bagi Pasar Modal Indonesia, “ Diharapkan, bisa  meningkatkan kenyamanan investor dalam bertransaksi serta menarik minat investor baru untuk berinvestasi di pasar modal,” ungkap Amrizal.

 Sebelum di Denpasar, KSEI  sukses menyelenggarakan sosialisasi Fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) di Kota Banjarmasin dan Padang, PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia ( KSEI ) bekerjasama dengan PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menyelenggarakan rangkaian kegiatan sosialisasi di Denpasar.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan fasilitas AKSes yang merupakan fasilitas perlindungan investor Pasar Modal Indonesia juga memberikan informasi terbaru tentang pengembangan infrastruktur dan pencapaian KSEI.

Dalam sosialisasi kali ini, kata Amrizal, KSEI  memfokuskan  Fasilitas AKSes Next Generation (AKSes Next-G). Pengembangan AKSes Next-G meliputi proses log-in yang mudah, cukup dengan menggunakan alamat email. Pengguna AKSes Next-G  pun tidak terbatas pada investor saja tetapi juga masyarakat secara umum.

Perubahan lain pada AKSes Next-G terdapat pada laman Beranda/Home yang lebih dinamis dengan informasi yang lebih menarik dengan menampilkan running trade, aktivitas pasar modal, dan headline berita/arikel terkait pasar modal,“Sepanjang tahun 2018 KSEI telah merampungkan beberapa pengembangan seperti implementasi C-BEST Next-G, system untuk aktivitas penyimpanan dan penyelesaian transaksi efek di pasar modal.

“  Kapasitas system KSEI generasi baru tersebut meningkat 6 kali lipat dan mampu menangani hingga 3 juta investor,“jelas Amrizal. KSEI mengambil berperan  mengimplementasi perubahan siklus penyelesaian transaksi yang sebelumnya 3 hari (T+3) menjadi 2 hari (T+2), mulai diterapkan pada perdagangan Bursa per tanggal 26 November 2018.

Peran KSEI dalam proses penyelesaian transaksi l 28 November 2018 merupakan penyelesaian transaksi gabungan atas perdagangan dengan siklus Penyelesaian T+3 hari terakhir, yaitu hari Jumat (23 November 2018) dan perdagangan dengan siklus Penyelesaian T+2 hari pertama pada hari Senin (26 November 2018). Double Settlement  28 November 2018  sukses dilaksanakan KSEI tanpa kendala yang berarti.

Ia menyebutkan, beberapa pengembangan, tengah dilakukan KSEI diantaranya inisiasi simplifikasi pembukaan Rekening Efek (RE) dan Rekening Dana Nasabah (RDN) sesuai dengan arah pengembangan sektor jasa keuangan Indonesia yang tercantum dalam master plan sektor jasa keuangan Indonesia tahun 2015-2019.

Tujuan program kerja ini dilakukan agar pembukaan RE dan RDN lebih mudah, cepat dan menjangkau lokasi yang lebih luas, sehingga investor dapat segera melakukan transaksi di pasar modal. KSEI telah memulai inisiatif ini sejak tahun 2016 dengan target awal adanya pedoman untuk penggunaan aplikasi elektronik dalam pembukaan rekening serta adanya pedoman untuk pembukaan RE agar dapat dilakukan pengembangan infrastruktur untuk mendukung mekanisme simplifikasi pembukaan RE dan RDN melalui AKSes Financial Hub di tahun 2019.

Saat ini, KSEI sedang mengkaji kemungkinan diterapkannya full dematerialisasi di pasar modal Indonesia. Untuk inisiatif strategis yang terakhir, berupa layanan KYC Administrator Agent, KSEI  mengkaji pembuatan platform penyimpanan data KYC  tersentralisasi  dapat digunakan  Pelaku Jasa Keuangan (PJK) untuk sharing informasi KYC sehingga kualitas data nasabah menjadi lebih baik. Saat ini, masih terdapat  pengulangan proses KYC untuk investor yang sama pada PJK yang berbeda.

Adapun inisiatif KSEI lainnya, yaitu e-proxy dan e-voting platform, agar proses RUPS  berjalan efisien dan efektif diantara pihak-pihak terkait, salah satunya memberikan kuasa menghadiri RUPS dan memberikan hak suara melalui e-proxy dan e-voting platform.

Untuk pengembangan tersebut, KSEI telah menunjuk Central Securities Depository (CSD) of Turkey – MKK (Merkezi Kayit Kurulusu) sebagai mitra untuk melakukan pengembangan e-proxy dan e-voting platform.

Dengan  pencapaian dan pengembangan selama ini,  KSEI kembali meraih Marquee Award sebagai The Best Central Securities Depository in Southeast Asia in 2018 versi Alpha Southeast Asia, yang sebelumnya juga pernah diraih di tahun 2016. Tujuan jangaka pannjang KSEI adalah membangun kapasitas dan kapabilitas perusahaan setara dengan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian di tingkat regional  menghadapi tantangan globalisasi, mendukung perkembangan industry pasar modal, serta meningkatkan kenyamanan dan keamanan bagi pemakai jasa KSEI.( nn)

 

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *