BUMDes Gentha Persada Tibubeneng ‘Go Digital’
KataBali.com – BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) Gentha Persada, Desa Tibubeneng. Desa Tibubeneng Kuta Utara menjalin kerja sama dengan Relawan TIK (Teknologi Informasi Komunikasi) Provinsi Bali untuk menggali potensi yang ada melalui pengembangan berbasis teknologi digital. Dengan penguasaan IT diharapkan bisa membawa kegiatan di desa ini ‘Go Digital’.
Penandatanganan kerja sama dalam pengembangan sistem informasi pariwisata, pengembangan SDM dan internet desa ini berlangsung Sabtu (17/11) di GOR Segara Perancak, Desa Tibubeneng, Sabtu (17/11). Perwakilan Relawan TIK Provinsi Bali Muhammad Riza Hilmi usai MoU mengatakan sistem informasi pariwisata yang akan dikembangkan di Desa Tibubeneng, nantinya akan menjadi sebuah platform aplikasi mobile yang memudahkan wisatawan dan masyarakat mencari informasi seputar pariwisata di desa ini. Mulai dari informasi tentang hotel, villa, guest house, event atau aktivitas pariwisata lainnya.
“Semua informasi terkait pariwisata di Tibubeneng nanti ada dalam satu genggaman,” tegas Riza yang juga dosen di STIKOM Bali itu. Selain itu ada program internet desa. Tujuannya, memberikan literasi pemanfaatan internet kepada masyarakat serta pelatihan untuk bisa mengelola informasi berbasis website.
“Lalu kami buat Sistem Informasi Akuntansi untuk pelaku usaha seperti UKM yang ada Tibubeneng. Ini software untuk desktop yang memudahkan pencatatan laporan keuangan dan mengelola sistem informasi akuntansi yang sangat berguna untuk pengembangan bisnis,” ujar Riza.
Relawan TIK Bali juga akan menggelar berbagai pelatihan khusus atau training center kepada pelaku UKM untuk penguasaan IT sehingga membawa UKM di Desa Tibubeneng Go Digital. Ketua BUMDes Gentha Persada, Desa Tibubeneng, I Made Dwijantara mengatakan kerjasama dengan Relawan TIK ini cukup strategis untuk menggali dan mengembangkan potensi pariwisata Desa Tibubeneng. “Ini bentuk sinergitas tanpa terbatas dengan seluruh stakeholder dan komponen masyarakat. Sebab peran BUMDes merangkul semua pihak dan membuat sistemnya,” kata Dwijantara bersama Perbekel Desa Tibubeneng I Made Kamajaya.
Terkait pengembangan sistem informasi pariwisata ini, BUMDes Gentha Persada bercita-cita aplikasi ini menjadi semacam Travelokanya Desa Tibubeneng. Seluruh pelaku usaha pariwisata di desa ini akan dirangkul sehingga bisa memberikan informasi dan memasarkan produknya di aplikasi ini. “Kita buat semacam Travelokanya Tibubeneng.
Hari ini kita tanda tangan kontrak dan buat rencana kerja ke depan. Awalnya kami buat database dulu. Lalu tuangkan dalam sistem aplikasi yang dibuat relawan TIK. Lalu baru akan disosialisasikan ke para pelaku pariwisata dan masyarakat desa. Target Januari 2019 sudah dilaunching,” papar Dwijantara yang mantan Eksekutif Asisten Manajer LV 8 Resort ini.
Relawan TIK merupakan sebuah organisasi atau komunitas dibentuk pada 25 Juni 2013 di bawah naungan Kominfo. Relawan ini ikut serta dalam mendorong akselerasi atau percepatan program dan kebijakan pembangunan di bidang komunikasi dan informatika pada khususnya maupun teknologi informasi dan komunikasi pada umumnya. Adapun visi dari relawan TIK yaitu menjadikan Relawan TIK sebagai pribadi, sekaligus warga masyarakat unggulan, yang siap siaga mengemban misi sosial, kemasyarakatan dan kemanusiaan bagi pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan/ penguasaan keterampilan teknologi informasi dan komunikasi untuk kemaslahatan masyarakat dan kemajuan bangsa.
Fungsi dari relawan TIK ini adalah menciptakan masyarakat informatif sekaligus mendorong agen perubahan informasi (API) sebagai pendampingan masyarakat dalam pemanfaatan TIK sesuai segmen kompetensi API. Lalu mempromosikan, menularkan serta memberikan edukasi kepada seluruh masyrakat Indonesia di bidang informatika. Fungsi dari Relawan TIK tersebut diimplementasikan melalui berbagai kegiatan seperti pembentukan masyarakat cerdas/ smart society, pendampingan pelaku UKM, pendampingan masyarakat desa, sosialisasi dan edukasi internet cakap, advokasi masyarakat terhada UU ITE, pendampingan pesantren, hingga sosialisasi imigrasi open source.
Secara konsisten relawan TIK melakukan program-program kerjanya. Beberapa program kerja yang sudah dilakukan adalah sosialisasi INCAKAP di sekolah-sekolah, sosialisasi manajemen pengamanan informasi digital, seminar dan edukasi mengenai siber dan persandian untuk keamanan sistem pemerintahan. Beberapa kegiatan yang akan dilakukan oleh relawan TIK antara lain pelatihan e-commerce dan internet marketing, pendampingan Sistem Informasi Desa, pelatihan SDM desa. Akan ada juga sosialisasi software perlindungan anak, sosialisasi sekolah incakap/anti hoax, serta pendampingan pemerintah kota dan kabupaten. Dengan kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan bisa membantu desa di seluruh Bali dalam pengembangan SDM melalui pemanfaatan dan penguasaan keterampilan teknologi informasi dan komunikasi yang berdampak pada kemaslahatan masyarakat dan kemajuan bangsa. jcbz