MantraKerta Simakrama di Kandang Banteng Kubu
KataBali.com – AMLAPURA – Calon Gubernur Bali, IB Rai Mantra dan I Ketut Sudikerta menggelar kempanye dalam bentuk Simakrama di Banjar Darma Winagun, Tianyar Timur, Kubu Karangasem. Simakrana juga dirangkai dengan pengobatan gratis sekitar pukul 10. 00 wita. Minggu (29/4).
Meski merupakan kandang Banteng Kubu, Karangasem, namun Calgub dan Cawagub yang diusung Koalisi Rakyat Bali (KRB) berupaya memaksimalkan masa kampanye yang diberikan KPU.
Hadir dalam kesempatan itu IB Rai Mantra dan Ketut Sudikerta. Rai Mantra datang lebih awal kemudian menyusul datang Sudikerta. Dimana saat itu Sudikerta masih harus blusukan dengan melakukan persembahyangan di beberapa Pura di Kubu.
Ikut mendampingi Rai Mantra ketua Koalisi Rakyat Bali AA Adhi Mahandra. Acara ini di pandu Pelawak Bali Ayu Maenah.
Kedatangan Rai Mantra sendiri disambut seke genjek Dharma Bakti. Hanya saja ada kesalahan dalam lagu yang dinyanyikan seke genjek tersebut dengan mengatakan pakat Kerta Mantra, padahal mestinya Mantra Kerta.
Menurut Nyoman Musna Antara itu bisa terjadi karena mereka baru menciptakan lagi hanya semalam sehingga wajar ada kekeliruan.
“Namun yang terpenting adalah semengatnya untuk memenangkan Mantra Kerta,” ujar pria yang juga anggota DPRD termuda Karangasem tersebut.
Sementara saat sembahyang di Tukad Ling, Sudikerta didampingi Ketua Pemenangan Mantra Kerta Karangasem, I Gusti Subagiarta alias Gus Ode. Sudikerta sendiri sempat sembahyang di Pura Pandan Sari, Tianyar Tengah. Sementara ikut mendampingi Rai Mantra nampak mantan Bupati Karangasem, I Wayan Geredeg dan I Made Sukerana beserta jajaran Fraksi Golkar DPRD Karangasem dapil Kubu.
Nampak hadir juga anggota DPRD Bali Dapil Karangasem, Juli serta sekretaris Golkar Karangasem, I Gusti Agung Dwi Putra. Dalam kesempatan itu Musna Antara selaku ketua KRB Kubu berjanji akan menjadi garda terdepan dalam mengawal aspirasi masyarakat Kubu nantinya.
Kempenye di Banjar Darma Winagun ini sendiri juga digagas salah satu pengusaha asal Tianyar Timur yang lama bermukim di Denpasar I Nengah Kari Subrata.
Pria ini sudah 13 tahun membuka usaha rumah makan di Denpasar. dalam kesempatan itu mengakui kalau telah merasakan kebijakan yang diberlakukan Rai Mantra di denpasar untuk mendukung usaha kecil.
“Saya sangat merasakan program pak Rai Mantra ketika beliau menjadi walikota Denpasar, dan berharap peogram dan kemudahan tersebut bisa di anjutkan di Bali,” ujarnya.
Kari mengkritisi bedah rumah yang dilakukan pemerintah selama ini tidak tuntas. Dapat rumah namun tidak ada kamar mandinya sehingga menjadi kurang sehat.
Saat itu juga Kari minta dicarikan solusi untuk produksi kerajinan lokal Gula Aren di Tianyar agar mendapat perhatian dan bantuan pemerintah. Baik dalam hal pemasaran, pengemasan dan juga cara produksi yang bagus sehingga mampu bersaing di pasaran.
Dirinya berharap pemerintah bisa memantu menampung produk gula aren yang jadi kerajinan warga Kubu. Selama ini Gula aren secara kwalitas blum bagus karena kandungan airnya masih tinggi. Sehingga gula yang dihasilkan cepat mencair.
Selain itu masalah kesehatan juga diharapkan menjadi perhatian pemerintah Bali. dirinya berharap RS Karangasem mampu menangani berbagai penyakit di Karangasem sehingga warga Karangasem tidak perlu jauh jauh berobat sampai ke Denpasar. Untuk itu Kari meminta agar kwalitas kesehatan di Karangasem di tingkatkan.
Dirinya mengatakan tidak butuh peminpin yang banyak omong, namun yang penting kerja dan kerja dan dirasakan oleh Masyarakat. Kari juga menyinggung soal galian C yang selama ini ada di Kubu. Dirinya menilai kalau galian C belum mampu memberikan kontribusi kepada warga Kubu.
“Soal galian C agar keberadaanya bisa lebih dirasakan biat warga Kubu…selama ini kami hanya kebagian debunya saja,” ujarnya.
Tahu ada galian lewat namun tidak bisa berbuat apa. Sementara untuk arak ental diakui memang ada di Kubu. Hanya saja untuk minuman beralkohol seperti itu memang sulit untuk di legalkan. Hanya saja kalau dijadikan gula malah bisa menekan produki tuak atau lau sehingga mengurangi warga minim minum.
Sementara itu menurut Musna Antara keberadaan RS PRatama di Kubu sangat bagus. Hanya saja perlu terus ditingkatkan kwalitas layananya. Sementara lahan yang di tempati jua cukup luas sehingga bisa terus di kembangkan.
Sementara itu Made Sukerana menyinggung soal bale pertamuan yang belum di miliki warga Darma Winagun. Bahkan pertemuan kemarin juga dilakukan di tegalan dengan dipasang tenda. Padahal warga setempat saat ini ada 300 KK.
Sementara soal Gula Aren saat dirinya sebagai Wakil Bupati Karangasem sudah ada perhatian. Dimana Gula Aren di Munti Gunung Waktu itu sempat mendapatkan perhatian khusus dari beberwp SKPD di Karangasem.
Sementara untuk arak menurut Sukerana memang berat. di buat Perda di Bali tetapi dibawa ke Jakarta tidak bisa di setujui karena masuk investasi negative. Sukarena mengajak warga masyarakat menjadi peminpin yang jujur dan bersih. Dia mencontohkan kalau Rai Mantra adalah walikota terbersih.
Buktinya yang lainya kena cekal darimKPK namun Rai Mantra malah diundang KPK. Prestasi lainya menurut Sukerana, IPM Denpasar adalah tertinggi di Bali, padahal PAD Denpasar bukan yang tertinggi.
Program lainya Rai Mantra adalah membagun art center di seluruh Bali sehingga PKB bisa digelar secara bergiliran di Kebupetan Kebupetan. Dengan demikian seni tradisional Bali bisa dilestarikan.
Sementara itu Rai Mantra kepada masyarakat Kubu memerkenalkan diri kalau dirinya adalah putra Karangasem, yakni asal Desa Duda, Selat, Karangasem. dia juga mengajak masyaraat Kubu ingat tanggal 27 Juni mendatang untuk mencoblos Mantra Kerta.
“27 itu no dua untuk di tuju,” ujarnya mengaitkan dengan tanggal pencoblosan tersebut.
Rai Mantra sendiri tidak banyak mengulas soal program Nawa Candra. Yang jelas menurutnya program tersebut pro rakyat. Dirinya juga berjanji kalau ada yang mau buka usaha akan membantunya tidak akan mepersulit. Dan hal ini lah yang dilakukan selama jadi walikota.
“Soal kemudahan usaha saya sudah terapkan di Kota Denpasar…tinggal menerapkan di Bali,” ujarnya. sementara untuk bale banjar Rai Mantra menyarankan masyarakat Darma Winagun mengajukan proposal ke Sudikter yang menurutnya sekarang ini masih menjabat sebagai Wagub Bali. untuk bedah rumah di Denpasar memang dilakukan konsep rumah sehat. Tidak hanya kamar saja yang di perhatikan namun juga kamar mandi atau WC serta dapur.
Rai Mantra sendiri menyebutkan kalau Karangasem termasuk salah satu preoritas yang akan ditangani jika dirinya terpilih sebagai Gubernur Bali. Rai Mantra sendiri hanya sekitar 10 menit memberikan pemaparan kemudian minta ijin pulang duluan. Sementara kempanye lanjutan dilakukan Sudikerta di hadadapan sekitar 1000 orang warga setempat. Rai Mantra sendiri melanjutkan pertemuan di Manggis dan juga Klungkung. (jcli)