Gubernur Pastika Sesalkan Pengunduran Diri Penyuluh Bahasa Bali

KataBali.com – Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyesalkan sikap 65 Penyuluh Bahasa Bali yang mengundurkan diri pacsa lolos proses seleksi. Padahal, ujar Pastika, kebijakan Pemprov merekrut mereka merupakan jawaban atas aspirasi para Sarjana Bahasa Bali. Hal tersebut disampaikannya pada pelaksanaan Simakrama dengan masyarakat di Wantilan DPRD Bali, Sabtu lalu (30/1).

Menurut Pastika, selain membuka lapangan pekerjaan bagi para lulusan Sarjana Bahasa Bali, kebijakan ini juga berkatian erat dengan upaya pelestarian Bahasa Bali.

“Karena banyak yang ribut dan menyuarakan tentang pentingnya upaya pelestarian Bahasa Bali, makanya kita buat kebijakan merekrut mereka menjadi penyuluh,” ujarnya.

Pastika menyebut, proses seleksi sudah dilaksanakan sesuai standar dan prosedur yang berlaku. Dari proses seleksi dan penilaian yang cukup ketat, 716 orang dinyatakan lolos.

Hanya saja, persoalan muncul dalam proses penempatan karena ada yang mengundurkan diri ketika ditempatkan di luar daerah asal mereka.

“Tak ada yang salah dalam proses seleksi. Bahkan mereka sudah menandatangani surat pernyataan siap ditempatkan di mana saja,” ujarnya. Pastika mengaku tak habis pikir dengan sikap mereka.

“Mana fighting spiritnya , mana militansinya, mana sikap jengahnya,” tanya Pastika.

Menurutnya, inilah cermin dan hasil didikan yang cenderung memanjakan anak. Sehingga mereka menjadi generasi yang hanya jago kandang. Untuk itu, dalam kesempatan tersebut Pastika mengingatkan para orang tua mengevaluasi kembali pola mereka dalam mendidik anak.

“Saya sependapat kalau anak memang harus mendapat perhatian, tetapi jangan terlalu dimanja,” imbuhnya. Terkait dengan kasus pengunduran diri 65 Penyuluh Bahasa Bali yang telah lolos seleksi, Pemprov Bali akan melakukan pengecekan kembali untuk mengetahui apa alasan mereka.

Kekecewaan atas pengunduran diri para penyuluh Bahasa Bali tersebut juga disampaikan Ketut Marja Abas, peserta simakrama dari Bangli. Dia mempertanyakan sikap mereka yang tiba-tiba mengundurkan diri padahal telah mengikuti proses seleksi yang cukup ketat.

Sebagaimana penjelasan Kadis Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha kepada sejumlah media beberapa waktu yang lalu, 65 penyuluh Bahasa Bali dari 716 orang yang lolos proses rekrutmen tak datang menandatangani kontrak kerja sehingga dinyatakan mundur.

Terbanyak yang mundur adalah mereka yang ditempatkan di Buleleng yaitu sebanyak 20 orang, disusul Tabanan dan Jembrana masing-masing 15 orang, Gianyar 5 orang, Bangli 3 orang, Denpasar dan Badung masing-masing 2 orang. Kadisbud sangat menyayangkan hal tersebut karena para Penyuluh Bahasa Bali itu nantinya akan menjadi garda terdepan dalam upaya pelestarian Bahasa Bali. (JcHB)

 

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *