Hadiri Ngaben Massal, Sanjaya Apresiasi Gotong Royong Warga Pupuan

KataBali.com – Calon Wakil Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya menghadiri undangan Ngaben Masal Di Desa Pujungan Kecamatan Pupuan yang dipusatkan di wantilan desa setempat.

I Wayan Sedana selaku Bendesa Adat Pujungan menyampaikan terima kasih atas kedatangan Cawabup Sanjaya hadir di upacara pitra yadnya ngaben masal.

Dia menginfromasikan, Puncak Karya pengabensn tgl 18 November 2015 yang diikuti 54 Sawo, Ngelungah 40. Metatah 115 dengan menelan anggaran mencapau Rp3.860.000/sawo.

Mengenai perjalanan upacara yang digunakan upacara tingkat madya, dsengan ngaben masal ini sudah meringankan warga.

“Kami Warga juga selalu bisa menjaga kebersamaan,” tandasnya Senin 16 November 2015.

Tak lupa, warga mendoakan agar pasangan nomor urut1, bisa tercapai tuuannya menjadi wakil bupati bersama paket Eka Jaya. Selain itu, agar pasangan yang diusung PDI Perjuangan didukung Partai Golkar tetap bersinergi dengan masyarakat termasuk di Desa Pujungan.

Menurutnya, banyak bantuan sebelumnya sudah diterima. Bagi warga Pujungan, memili ikatan batin dengan Sanjaya mengingat keluarga penglingsir Sanjaya juga dari wilayah itu.

“Pancoran besi di Pujungan itu juga didirikan penglingsir Bapak Sanjaya,” imbuhnya.

Karenanya, warga mendukung Eka Jaya dengan harapan bisa melanjutkan dan mewujudkan Tabanan serasi.

Atas dukungan warga, Sanjaya menyampukan terima kasih tak terhingga.

“Dalam upacara pitra yadnya ngaben masal. Saya lihat disini jero bendesa sudah bisa melaksanaakan upacara yang dapat selalu menjaga nilai gotong royong dan kebersamaan,” kata Sanjaya.

Hal itu Seperti konsep Tri Hita Karana dapat tercipta. Apresiasi yang tinggi dari sisi biaya kebersamaan gotong royong, bisa tercipta dlam kegiatan upacara ngaben masal ini.

“Selama 5 tahun sebelumnya sudah ratusan saya menyaksikan pelaksanaan pengabenan masal ini, ini sngat bagus sekali. Rasa gotong royong kebersamaan dengan 54 sawo sangat diringankan, sangat luar biasa” ucapnya.

Dengan Yadnya Satwika yang paling mulia ketika dilaksanakan dengan konsep kebersamaan gotong royong tulus iklas.

“Banyak diringankan salah satunya dari sisi biaya. Inilah konsep yg selama 5 tahun sebelumnya kita tanmkan di masyarakat. Tetap di pertahankan ajeg budaya ini,” tutupnya. (adi)

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *