Gubernur Pastika Minta Perguruan Tinggi Swasta Bersaing Sehat

 

KataBali.com – Keberadaan sekitar 58 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Bali diminta melakukan persaingan  secara sehat dalam upaya menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.

Terlebih  mengingat Bali kedepannya sangat memerlukan SDM yang mumpuni yang akan mampu bersaing di tengah persaingan global saat ini.

Disamping itu , PTS juga diharapkan agar memiliki kekhasan masing masing, memiliki nilai jual masing masing yang tentu saja disesuaikan dengan kondisi pasar dan kebutuhan pasar kedepannya.

“ Buat persaingan yang sehat, munculkan  kekhasan tersendiri, pelajari pasar, survei kebutuhan pasar dan ciptakan sarjana berkualitas yang laku di pasar, “ imbuhnya.

Demikian disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat menerima audensi dari Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah VIII A Bali yang dipimpin langsung oleh Ketua APTISI DR. Drs. I Made Sukamerta, M.Pd di ruang kerjanya  Selasa kemarin  (9/8).

Lebih lanjut Pastika juga berharap kedepannya PTS juga akan mampu meningkatkan kualitas para lulusannya dan meminta APTISI selaku asosiasi yang membawahi keberadaan PTS tersebut  terus melakukan pemantauan serta pengawasan terhadap kualitas lulusan mahasiswanya.

Disamping itu, kurikulum yang diajarkan juga harus disesuaikan dengan perkembangan zaman termasuk didalamnya hasil hasil penelitian yang dilakukan dapat  memberi manfaat langsung bagi masyarakat.

“Kualitas lulusan sangat penting untuk dijaga, jangan berlindung dibalik gelar, substansi lebih penting, mari kita ubah mindset  menjadi what you can do bukan semata what is your title, “ pungkasnya.

Menanggapi hal tersebut, Ketua APTISI Sukamerta menyampaikan bahwasannya PTS saat ini tengah terus berupaya meningkatkan kualitas mahasiswa lulusannya termasuk di dalamnya melahirkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan pasar.

Sukamerta juga memaparkan bahwasannya organisasi yang ia pimpin terus melakukan pengawasan terhadap para sarjana lulusan dari PTS sehingga kedepannya tidak ada sarjana yang berijasah bodong.

“Rekam jejak dari setiap mahasiswa telah ada di Perguruan Tinggi masing masing sehingga akan sangat mudah mengecek perkembangan studi dari mahasiswa tersebut dan pihak APTISI akan mengambil langkah tegas jika ditemukan adanya indikasi ijazah bodong, “ imbuhnya.

Dalam audensi yang juga dihadiri oleh Kepala Dinas pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Provinsi Bali Tia Kusuma Wardhani, Kepala Biro Kesejahteraan Rakkyat Sekda Provinsi Bali AA Gede Griya serta Kepala Biro Humas Sekda Provinsi Bali I Dewa Gede Mahendra Putra tersebut, Ketua  APTISI beserta anggotanya  yang baru saja dilantik pada Bulan April lalu  juga menyampaikan apresiasinya atas berbagai masukan yang telah disampaikan Bapak Gubernur  dan pihaknya akan segera melanjutkan arahan tersebut sehingga kedepannya   kualitas  lulusan dari Perguruan Tinggi swasta akan mampu bersaing dan unggul di tengah persaingan global. (JcHB).

 

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *