Menteri Desa: Transmigrasi Sukses Lahirkan Kota Baru di Tanah Air

KataBali.com –  Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendesa PDTT), Marwan Jafar, mengungkapkan program transmigrasi telah menjadi peletup lahirnya kota-kota baru di Indonesia. Daerah yang sebelumnya tertingal dan tak tersentuh pembangunan, kini tumbuh menjadi daerah maju melalui program transmigrasi.

“Transmigrasi ini menjadi alat untuk menyebar pembangunan hingga merata ke seluruh Indonesia. Banyak daerah yang semula tidak terjangkau pembangunan, kini sudah makmur dan akan menjadi kota-kota baru yang maju,” ujar Marwan kepada wartawan, di Jakarta, Senin (26/10/2015).

Hingga kini, dibangun 3.608 satuan permukiman (SP) transmigrasi yang berada di 619 kawasan transmigrasi, diantaranya telah berkembang menjadi pusat-pusat pertumbuhan baru berupa 1.183 desa definitif, 385 eks satuan permukiman transmigrasi berkembang menjadi ibu kota kecamatan.

 

Ada 104 eks satuan permukiman transmigrasi mendukung terbentuknya ibu kota kabupaten, serta 2 ibu kota provinsi.

Berkembangnya pusat-pusat pertumbuhan baru tersebut, lanjut dia, aktifitas sosial ekonomi menjadi semakin hidup dengan tersedianya peluang usaha dan kesempatan kerja yang menyerap tenaga kerja ±4 juta HOK, sehingga dapat mengentaskan kemiskinan.

Terbentuknya 10.368 wirausaha transmigrasi mandiri ini tergabung dalam 22 Himpunan Wirausaha Transmigrasi (HW-Trans). Kemudian berkembang juga lembaga-lembaga sosial ekonomi sehingga lebih mempercepat kesejahteraan masyarakat,.

Transmigrasi berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia, yakni dengan mewujudkan kawasan transmigrasi sebagai pusat-pusat pertumbuhan ekonomi sebesar ±19,10 % dari pusat pertumbuhan wilayah di Indonesia.

Ini dihitung berdasarkan fakta bahwa ada dua kawasan yang menjadi ibu kota Provinsi dan 104 daerah sebagai ibu kota Kabupaten.

Hingga 2015 ini, lebih dari 2,2 juta Kepala keluarga ± (8,8 juta jiwa) telah ditempatkan, kemudian berkembang menjadi 20 juta warga transmigran dan keluarganya yang hidup mandiri di kawasan transmigrasi.

Infrastruktur di kawasan transmigrasi berkembang pesat. Telah dibangun dan dikembangkan Insfrastruktur permukiman dan kawasan  berupa jalan poros penghubung sepanjang 18.432 km, jalan desa 36.685 Km, jembatan 44.200, dan fasilitas umum serta fasilitas sosial sebanyak 57.638 unit untuk membuka keterisolasian wilayah.

“Ini semua akan mempercepat dan mendorong terwujudnya pusat-pusat pertumbuhan baru. Transmigrasi ini sangat besar andilnya bagi pembangunan Indonesia yang merata dan berkeadilan,” jelas Marwan. (maf)

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *