Urai Sampah, Warga Denpasar Padukan Teknologi dan Swadaya

Katabali.com – Dalam mengurai permasalahan sampah selain melibatkan masyarakat untuk melakukan swadaya juga dipadukan dengan penggunaan teknologi.

Sekretaris Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Denpasar Dewa Gede Anom Sayoga menyatakan, saat ini telah terbentuk 47 bank sampah di empat kecamatan.

Guna mendukung swadaya masyarakat, menurut Anom Sayoga pihaknya memadukan tekonologi dalam pengolahan sampah salah satunya dengan mesin ATM sampah terpasang di Pasar Kreneng dan Jalan Gunung Talang.

Ke depannya aka diprogramkan mesin pengolahan sampah dengan teknologi DRS (dry, reduce, scubbing).

Melalui teknologi ini, sampah diolah tidak akan sampai di buang ke tempat pembuangan akhir (TPA).

Kata dia, pengolahan sampah melalui teknologi DRS sangat ramah lingkungan karena hasilnya berupa pupuk organik maupun bijih plastik yang dapat mengolah sampah sebesar 2000 ton per bulan.

Adanya dukungan teknologi dalam pengolahan sampah dan dipadukan dengan swadaya masyarakat melalui pemilahan sampah dari rumah tangga tentunya permasalahan sampah di Kota Denpasar akan dapat diatasi.

Guna menjaga kedisiplinan masayarkat agar tidak membuang sampah sembarangan Dewa Sayoga mengatakan penegakan perda kebersihan akan terus di lakukan disamping juga berharap melalui perarem banjar juga mengatur kebersihant.

Kepala Desa Ubung Kaja Wayan Mirta menyatakan, pembuatan tempat pembuangan sementara (TPS) kurang efektif dalam memecahkan permasalahan sampah.

“TPS yang di buat kurang efektif memecahkan masalah, tapi hanya memindahkan masalah tempat lain,” ujar Wayan Mirta.

Untuk itu pihaknya telah menerapkan sistem Sibiomasi. Di mana sistem ini, merupakan gerakan pengolahan sampah dari rumah tangga sehingga tidak ada sampah yang dibuang  ke TPA. (tim)

 

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *