Menteri Marwan Minta Birokrat Implementasikan Nilai Sosial Qurban

KataBali.com – Kalangan birokrat atau masyarakat lainnya diminta bisa mengimplementasikan nilai sosial ibadah qurban yang digelar setiap datangnya Hari Raya Idul Adha.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Marwan Jafar mengungkapkan, hal itu usai
Melaksanakan sholat Idul Adha di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

Kata Marwan, Idul Adha mempunyai dua dimensi,  Pertama dimensi ritual-transendental di mana ritual qurban ini sebagai wujud penghambaan manusia dalam ekspresi syukur kepada Allah SWT.

Kedua dimensi sosial yang tergambar dari komponen pembagian hasil penyembelihan hewan qurban kepada fakir miskin.

“Di sini ditujukan untuk menimbulkan nuansa egaliter dalam masyarakat,” ujar Menteri Marwan saat berbincang santai kepada wartawan usai menyerahkan satu ekor sapi kepada panitia kurban, di Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (24/9/2015).

Menurutnya, dimensi sosial harus menjadi semangat para birokrat di lingkungan Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi untuk meningkatkan produktifitas kerja dan mengentaskan angka kemiskinan di perdesaan.

Nilai-nilai Ibadah Qurban harus menjadi cambuk untuk meningkatkan produktifitas kerja demi mengentaskan kemiskinan yang masih banyak terjadi di perdesaan.

Ibadah Qurban selain sebagai bentuk penghambaan kita kepada Tuhan, juga harus ditindaklanjuti dengan peningkatan kualitas moral dan sosial (kesalehan sosial) para pequrbannya.

Ibadah dalam bentuk ritual belumlah sempurna jika tanpa dibarengi ibadah dalam bentuk kepekaan dan kepedulian sosial.

“Jika kita dapat mengaktualisasikan kesalehan individual-personal melalui ibadah, menjadi suatu kesalehan sosial, maka kita bisa menjadi manusia yang mendatangkan rahmatan lil alamin (rahmat bagi seluruh alam),” tandasnya. (tim)

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *