ForBali Kecam Perusakan Baliho Tolak Reklamasi Teluk Benoa

KataBali.com – ForBALI mengecam aksi perusakan sejumlah baliho yang berisi penolakan reklamasi Teluk Benoa yang terus terjadi di KOta Denpasar dan Kabupaten Badung.

Melalui Koordinator Divisi Politik ForBALI Suriadi Darmoko, kecamatan disampaikan atas perusakan baliho-baliho tolak reklamasi Teluk Benoa yang merupakan aspirasi rakyat Bali.

Dalam catatan ForBali, aksi perusakan baliho sejenis sudah keenam kalinya di bulan September Dua kejadian di antaranya menyasar Desa Adat Tanjung Benoa dan juga Desa Adat Kelan.

Perusakan baliho penolakan reklamasi, merupakan upaya pembungkaman terhadap aspirasi penolakan reklamasi Teluk Benoa.

Pembungkaman semacam ini, menurutnya akan terus terjadi jika akar dari masalahnya tidak diselesaikan.

“Akar masalahnya itu Perpres 51 tahun 2014  dan rencana reklamasi Teluk Benoa, jika Perpres tidak segera segera dicabut dan rencana reklamasi tidak dihentikan maka pembungkaman terhadap aspirasi penolakan reklamasi Teluk Benoa akan terus dilakukan” tukas Darmono dalam siaran persnya Minggu (27/9/2015)

Sejauh ini, belum diketahui pasti, siapa pelaku yang melancarkan aksi massif dan mendapat kecaman para aktivis penolak reklamasi Teluk Benoa itu.

Paska-perusakan empat buah spanduk dan baliho sikap Desa Adat Tanjung Benoa,pembungkaman terhadap aspirasi penolakan reklamasi Teluk Benoa terus terjadi.

Berdasar pantauan mereka, setidak-tidaknya terdapat 5 titik baliho tolak reklamasi Teluk Benoa yang dirusak di yakni baliho tolak reklamasi Teluk Benoa milik Desa Adat kelan, STT Sadarana dharma Banjar Pelasa Kuta, pemuda suwung kauh, Forum Kuta Perjuangan dan juga baliho tolak reklamasi milik Jalak Sidakarya.

“Perusakan baliho penolakan reklamasi Teluk Benoa telah terjadi sebanyak 3 kali,” sebut Koordinator Jalak Sidakarya Wayan Putra Somali.

Kata dia, jika perusakan baliho adalah cara yang digunakan untuk membungkam mereka maka pihaknya tidak akan memadamkan api perlawanan terhadap rencana reklamasi Teluk Benoa.

Hal sama disampaikan, Koordintor Forum Kuta Perjuangan Agung Arya, pembungkaman telah terjadi berulang kali dan tidak tahun ini saja.

“Perusakan terhadap baliho tolak reklamasi mencerminkan rencana reklamasi Teluk Benoa yang anti terhadap suara penolakan sehingga baliho-baliho penolakan di berangus” tegas dia.

Aksi pmberangusan baliho-baliho penolakan reklamasi Teluk Benoa tidak akan menyurutkan langkah Forum Kuta Perjuangan (FKP)  untuk menolak reklamasi Teluk Benoa.

“Robek, pasang lagi, dirusak, pasang lagi dan kami tidak mundur sedikitpun, kami tetap menolak rekamasi Teluk Benoa” tegas dia.

Perlawanan dilontarkan juga Kadek Bobby Susila, Pemuda Suwung Kauh yang menyampaikan perusakan baliho di wilayahnya bukan kali pertama.

“Kami akan menegakkan kembali simbol perlawanan dan penolakan ini tidak akan berhenti sampai rencana reklamasi Teluk Benoa dibatalkan dan Perpres 51 tahun 2014 dicabut,” tukasnya. (tim)

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *