OJK Bali Luncurkan Modul Ajar Literasi Keuangan Tingkat SMA/MA
KataBali.com – Denpasar – Di tengah maraknya kasus pelajar terjerat pinjaman online dan rendahnya pemahaman keuangan di kalangan remaja, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali mengambil langkah strategis dengan meluncurkan ‘Modul Ajar Literasi Keuangan Tingkat SMA/MA’.
Program ini diharapkan menjadi fondasi baru untuk mencetak generasi muda yang bijak mengelola keuangan di era digital.
Peluncuran modul ajar tersebut digelar di Ruang Uluwatu, Kantor OJK Provinsi Bali, di Denpasar, Selasa (7/10), bekerja sama dengan Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali, Kanwil Kementerian Agama Bali, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Provinsi Bali, serta Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Ekonomi Provinsi Bali dan diikuti ratusan guru dan kepala sekolah dari berbagai daerah di Pulau Dewata.
Kepala OJK Provinsi Bali Kristrianti Puji Rahayu, menerangkan modul ajar ini menjadi langkah konkret untuk meningkatkan pemerataan literasi keuangan di kalangan pelajar, baik di kawasan perkotaan maupun pedesaan. Kata dia, kehadiran modul ini diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran generasi muda untuk mengelola keuangan secara bijak dan bertanggung jawab. “Modul ini bukan hanya untuk kepentingan pribadi, tetapi juga diharapkan dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional menuju Indonesia Emas,” kata Kristrianti dalam keterangan tertulisnya, Jumat (10/10).
Modul Ajar Literasi Keuangan tersebut akan diterapkan dengan total 16 jam pelajaran dan mencakup berbagai materi penting, antara lain tugas dan fungsi OJK dalam pengaturan, pengawasan, dan perlindungan konsumen di sektor jasa keuangan; pengenalan industri jasa keuangan beserta produk dan karakteristiknya; mekanisme perlindungan konsumen; kewaspadaan terhadap kejahatan di sektor keuangan; serta panduan penggunaan platform pembelajaran daring ‘Learning Management System Keuangan Umat (lmsku.ojk.go.id)’.
Kadisdikpora Bali melalui Kepala Bidang Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan I Putu Agus Indrajaya, memberikan apresiasi terhadap langkah OJK yang dinilai strategis dan bersejarah bagi dunia pendidikan Bali. “Penyusunan Modul Ajar Literasi Keuangan tingkat SMA/MA menjadi tonggak sejarah baru dalam dunia pendidikan di Provinsi Bali. Modul ini diharapkan mampu mewujudkan masyarakat, khususnya generasi muda, yang memiliki literasi keuangan baik dan merata,” ujar Agus Indrajaya.
Bali memiliki jumlah pelajar mencapai 902.437 orang atau 20,23 persen dari total penduduk Pulau Dewata. Kondisi ini menjadi alasan penting bagi pemerintah dan OJK untuk menjadikan peningkatan literasi keuangan pelajar sebagai prioritas. Menurut OJK, pemahaman keuangan merupakan ‘essential life skill’ yang wajib dikuasai sejak dini agar pelajar siap menghadapi tantangan ekonomi modern, termasuk dalam hal pengelolaan tabungan, investasi, dan pinjaman digital.
Kegiatan peluncuran modul ajar dilaksanakan secara hybrid dan diikuti oleh 196 kepala sekolah SMA/MA serta 196 guru ekonomi dari seluruh kabupaten/kota di Bali. Turut hadir Koordinator Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Ismiati, Ketua MGMP Ekonomi Provinsi Bali Luh Kadek Sucitasari; serta Ketua MKKS SMA se-Bali Made Rida.
Selain peluncuran modul, kegiatan juga dirangkai dengan edukasi keuangan bertema ‘Investasi di Pasar Modal’ yang dibawakan oleh Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Provinsi Bali I Gusti Agus Andiyasa. Sesi berikutnya diisi oleh Wakil Ketua Bidang Pelindungan Konsumen Asosiasi Fintech Pendanaan Indonesia (AFPI) Achmad Indrawan, yang membahas ‘Literasi Keuangan Pinjaman Daring’ untuk meningkatkan kewaspadaan pelajar terhadap risiko pinjaman online.
Sebagai bentuk dukungan nyata terhadap dunia pendidikan, OJK Provinsi Bali juga menyerahkan 1.000 buku tulis bagi pelajar SMA di Bali melalui program ‘OJK Peduli’. Penyerahan ini menjadi simbol kolaborasi antara lembaga keuangan, pemerintah daerah, dan dunia pendidikan dalam mencetak generasi cerdas yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga memiliki kecerdasan finansial.
Dengan peluncuran Modul Ajar Literasi Keuangan ini, OJK Bali berharap pendidikan keuangan tidak lagi sekadar pengetahuan tambahan, melainkan menjadi bagian dari karakter dan budaya baru di kalangan pelajar Bali, generasi yang mampu mengelola keuangannya dengan bijak, cermat, dan beretika di tengah perkembangan pesat dunia finansial modern. rs

