Bahas 3 Hal Krusial, OJK dan OECD Kolaborasi Bangun Inisiatif Edukasi Keuangan Global
KataBali.com – Nusa Dua – Badung -Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Organization for Economic Co-operation and Development/International Network on Financial Education (OECD/INFE) menyepakati peningkatan kemitraan dan kolaborasi memajukan inisiatif edukasi keuangan secara global serta mendukung komitmen G20/OECD High-Level Principles on Financial Consumer Protection.
Kolaborasi ini disepakatai dalam pertemuan OECD/INFE Meeting and Conference Jum’at 6-8 November di Nusa Dua, Bali. OJK menjadi tuan rumah dalam pertemuan dan konferensi dihadiri delegasi OECD sebanyak 1.000 peserta dari 30 negara yang hadir secara daring maupun luring.
Ada beberapa bahasan dalam kegiatan OECD/INFE-OJK Conference dengan tema “Empowering Consumers Through Financial Education” yang terbagi menjadi tiga sesi dengan tema “Empowering Vulnerable Consumers in Uncertain Economic and Financial Times”; “Consumer’s Knowledge, Attitudes, and Behaviors on Sustainable Finance”; dan “Empowering Consumers Against Over-Indebtness”.
Rangkaian OECD/INFE–OJK Meeting and Conference telah dari 6 November 2024. pertemuan diawali Advisory Board Meeting pada tanggal 6 November 2024 dihadiri seluruh anggota Advisory Board OECD/INFE, dilanjutkan echnical Committee Meeting 7 November 2024 membahas tentang Financial Well-being literasi keuangan dalam kerangka keuangan berkelanjutan, pentingnya literasi keuangan melalui kurikulum sekolah, literasi keuangan dan digital payment
Sesi 1 dibahas mengenai bagaimana edukasi keuangan menjadi tools untuk memberdayakan konsumen khususnya segmen vulnerable, tantangan apa saja yang dihadapi segmen vulnerable serta munculnya berbagai risiko keamanan data sebagai dampak digitalisasi menyebabkan ekslusi keuangan digital khususnya bagi segmen vulnerable.
Diskusi sesi 2 berkaitan dengan risiko perubahan iklim terhadap masyarakat secara global serta berbagai inisiatif kebijakan dalam rangka mendukung sustainable finance. Pada sesi 3 dibahas mengenai upaya kolaboratif untuk memberdayakan konsumen dalam rangka menghadapi over-indebtness.
Friderica saat penutupan apresiasi kepada seluruh pihak khususnya kepada OECD/INFE atas dukungan dan komitmennya selama ini dalam meningkatkan literasi keuangan.
Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Mirza Adityaswara mengungkapkan pada OECD/INFE-OJK Conference tema “Empowering Consumers Through Financial Education”, menyebutkan,pemberdayaan konsumen melalui literasi keuangan menjadi krusial di tingkat global terutama di era digital kompleksitas produk dan layanan jasa keuangan semakin meningkat.
“Kita menyadari peran penting literasi keuangan dalam ekonomi global, terutama era era digital berubah dengan cepat. Tema konferensi ini, ‘Memberdayakan Konsumen Melalui Edukasi Keuangan’ sangat tepat waktu dan relevan. Dengan semakin kompleksnya produk keuangan, penting bagi kita untuk membekali konsumen dengan pengetahuan, keterampilan, dan perangkat untuk membuat keputusan keuangan yang tepat,” terang Mirza.
Deputy Secretary-General OECD Yoshiki Takeuchi menegaskan,melalui pemahaman terkait keuangan berkelanjutan yang baik, masyarakat dapat mengambil keputusan keuangan bijak dan bertanggungjawab sehingga terhindar dari masalah utang berlebih dan memperkuat ketahanan finansial akhirnya berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan alam dan ekonomi di masa depan.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengharapkan sinergi dan kolaborasi antara OJK dengan OECD/INFE semakin memperat terwujudnya masyarakat dan konsumen semakin berdaya dan inklusif sehingga tercipta ketahanan finansial menghadapi berbagai tantangan ekonomi.
“OJK mendapatkan berbagai manfaat sejak bergabung dengan OECD/INFE. Melalui forum ini para anggota OECD/INFE saling berbagi informasi, pengalaman dan tantangan yang dihadapi untuk meningkatkan literasi dan pelindungan konsumen. Sehingga dapat dirumuskan program dan kebijakan baru sesuai dengan kebutuhan,” kata Friderica.
Dijelaskannya, OJK tidak pernah berhenti melakukan berbagai kegiatan edukasi keuangan untuk semakin meningkatkan literasi dan bisa semakin melindungi konsumen. Sejak 1 Januari hingga 28 Oktober 2024, OJK telah menyelenggarakan 4.393 kegiatan edukasi keuangan menjangkau 5.795.083 peserta seluruh Indonesia.
Chair of the OECD/INFE Magda Bianco menegaskan komitmen OECD/INFE untuk terus membangun dan mengembangkan strategi terbaik meningkatkan literasi dan pelindungan konsumen di sektor jasa keuangan, “ Peningkatan literasi keuangan dilakukan dengan pengembangan kebijakan yang akomodatif dan memperhatikan kondisi dan kebutuhan dari masyarakat,“ tegas Magda
“Literasi keuangan berperan meningkatkan peran serta dan kepercayaan masyarakat untuk terlibat di sektor jasa keuangan dan membuat keputusan keuangan dengan baik. Selain itu, literasi keuangan juga membuat masyarakat lebih siap secara finansial menghadapi kemungkinan ketidakpastian di masa depan. Masyarakat pun akan mampu memilih produk/layanan sesuai dengan strategi dan tujuan investasi yang dimiliki,” jelas Magda. Nn