Terapkan Pembayaran Non Tunai Jatiluwih Pelopor Digitalisasi Desa Wisata di Bali
KataBali.com- Tabanan- Desa Wisata Jatiluwih,diakui sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO, terus berinovasi dengan menerapkan sistem pembayaran non-tunai melalui kemitraan dengan Perusahaan jasa teknologi informasi sekaligus sistem integrator.
Penandatanganan Kerjasama antara Desa Wisata Jatiluwih dan PT. Mitra Kasih Perkasa (MKP sebagai The Most Reliable Traffic Intelligence Company dilakukan Kamis ( 5/9 ) oleh Nicholas Anggada, CEO & Co-Founder PT. MKP, dan Manager Operasional Desa Jati Luwih,Ketut Jhon Purna.
Kolaborasi bertujuan mempercepat langkah digitalisasi mendukung visi pariwisata berkelanjutan.Sistem One Man One Ticket berbasis digital memudahkan wisatawan bertransaksi, baik domestik maupun internasional, dengan menggunakan non tunai transaksi lebih aman dan nyaman buat wisatawan dan juga bagi pengelola desa wisata Jatiluwih.
Jhon Purna menyebutkan.Jumlah wisatawan berkunjung ke Desa Wisata Jatiluwih terus meningkat dimulai sejak kedatangan Menteri Pariwisata Sandiaga Uno dan beberapa pimpinan negara mengunjungi Jatiluwih rangkaian World Water Forum 2024. Dengan berbagai promosi agresif sosial media dan program Festival desa Jatiluwih jumlah wisatawan meningkat tajam, dari 800 orang wisatawan per hari menjadi lebih dari 2.000 orang wisatawan, 80% didominasi wisatawan asing.
“Digitalisasi bagian dari visi besar Jatiluwih menjadi pelopor digitalisasi destinasi wisata di Bali. Desa ini tidak hanya mengimplementasikan sistem pembayaran digital untuk tiket, tetapi juga berencana memperluas teknologi sektor lainnya, “ jelas John Purna.
Pengelola desa, kata Jhon terus mendorong seluruh UMKM, warung makan, dan homestay untuk menerima pembayaran non-tunai, guna memberikan kenyamanan bagi wisatawan. Usaha ini diharapkan meningkatkan daya saing Jatiluwih sebagai destinasi tidak hanya menonjolkan keindahan alam, tetapi layanan modern sesuai perkembangan zaman.
Langkah ini menunjukkan komitmen Jatiluwih memadukan kemajuan teknologi dengan pelestarian budaya dan lingkungan.Ia berharap Jatiluwih menjadi model bagi destinasi wisata lain menerapkan digitalisasi serta mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal melalui teknologi.
Jhon Purna harapkan dengan kemitraan ini, Jatiluwih semakin siap menghadapi tantangan pariwisata di masa depan, memperkuat daya tariknya sebagai destinasi yang adaptif terhadap perubahan zaman dan kebutuhan wisatawan global. Nn