Gelar Temu Responden 2023, Bank Indonesia Ajak Kerjasama Pentahelix Perkuat Pariwisata Berkualitas di Bali

KataBali.com – Denpasar – Sektor pariwisata memberikan andil terbesar pertumbuhan ekonomi Bali dengan kontribusi sebesar 54,64%,“Ekonomi Bali terus menunjukkan pemulihan dan mendekati long term trend growth pre-pandemi seiring dengan peningkatan jumlah wisatawan yang datang ke Bali. Perkiraan jumlah wisatawan mancanegara ke Bali tahun 2023 sebanyak 5,25 juta atau meningkat dibandingkan tahun 2022 yang mencapai 2,16 juta.

Hal ini diungkapkan . Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja saat Temu Responden Bank Indonesia Bali 2023 Selasa ( 7/11 ) di BNDCC Tema bertema “Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Bali Melalui Quality Tourism Untuk Bali Yang Hijau, Tangguh, dan Sejahtera”.

Kegiatan ini merupakan bentuk apresiasi Bank Indonesia kepada responden survei dan liaison telah memberikan data dan informasi mengenai indikator perkembangan ekonomi di Provinsi Bali,“Bank Indonesia Provinsi Bali telah melaksanakan 11 survei rutin dan 6 survei strategis, serta kegiatan liaison kepada pelaku usaha. Hasil survei dan liaison digunakan Bank Indonesia sebagai salah satu masukan penting memberikan rekomendasi kepada pemerintah daerah, “ terangn Erwin.

Kegiatan ini menghadirkan empat narasumber, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, M. Neil El Himam; Deputi Gubernur Bank Indonesia Periode 2018 – 2023, Dody Budi Waluyo; Gubernur Bali Periode 2018 – 2023, Dr. Ir. Wayan Koster, M.M; serta Jurnalis juga Travel Content Creator sekaligus Pengusaha Travel, Marvin Sulistio.

. Erwin menekankan, dengan semakin bertambahnya wisatawan ke Bali, perlu disertai dengan kesadaran untuk terus meningkatkan kualitas ekonomi Bali dengan menyeimbangkan struktur dan fundamental ekonomi termasuk menjaga keaslian dan keunggulan alam, manusia, dan budaya. Bank Indonesia senantiasa mendukung pengembangan desa wisata sebagai quality tourism melalui peningkatan kualitas 3A2P (akses, atraksi, amenitas, promosi dan pelaku) guna mewujudkan pertumbuhan ekonomi Bali berkelanjutan dan inklusif.

Ekonomi Bali Tumbuh 5,35 %

Deputi Gubernur Bank Indonesia Periode 2018 – 2023,Dody Budi Waluyo menyebutkan,pertumbuhan ekonomi Bali triwulan III 2023 cukup tinggi yaitu sebesar 5,35% (yoy) atau lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 4,94% (yoy).Perekonomian Indonesia tahun 2023 diprakirakan tetap tumbuh baik dan berdaya tahan. Konsumsi swasta diprakirakan masih tumbuh kuat sejalan dengan keyakinan konsumen masih tinggi dan didukung terkendalinya inflasi nasional.

Namun demikian, kata Dody terdapat tantangan terutama ekonomi global yang diperkirakan tumbuh melambat seiring meningkatnya ketidakpastian disertai divergensi pertumbuhan antar negara yang semakin melebar,“Bank Indonesia akan terus memperkuat respons bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Kebijakan moneter terus diarahkan menjaga stabilitas (pro-stability),sementara kebijakan makroprudensial,sistem pembayaran, pengembangan pasar uang dan pasar valas, serta ekonomi-keuangan inklusif dan hijau, tetap diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan (pro-growth)”, tutup Dody.

Gubernur Bali Periode 2018-2023, Dr. Ir. Wayan Koster, M.M. menyampaikan sektor pariwisata Bali telah bangkit kembali pasca pandemi covid-19. Pelaku UMKM kreatif terus berkolaborasi untuk kebangkitan pariwisata Bali ke depan perlu diarahkan pada pengembangan “desa budaya”, bukan hanya desa wisata. “Pariwisata Bali dapat tumbuh berkelanjutan apabila kelestarian budaya tetap dijaga. Desa budaya yang dikelola dengan baik akan menjadi pilar budaya yang kuat didukung sarana prasarana dan infrastruktur yang memadai menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke desa budaya tersebut ”, ungkap Koster.

Sementara itu, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Muhammad Neil El Himam mengatakan, Ekonomi Kreatif dari sisi kebijakan. Neil menyebut potensi desa wisata di Bali dapat mengarah pada desa budaya. Selain itu, untuk membangun ekonomi kreatif perlu mengedepankan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi, seiring dinamika tren pariwisata yang terus berubah.

Jurnalis sekaligus Chief Marketing Officer Traxist Travel, Marvin Sulistio memaparkan Ekonomi Kreatif dari sisi pelaku usaha, perilaku wisatawan di Pulau Bali cenderung memaksimalkan pengalaman (experience) dalam berwisata. Keinginan tersebut tercermin dari tingkat okupansi hotel non bintang cenderung meningkat.

“ Hal tersebut tidak terlepas dari peran sosial media di era modern. Oleh karena itu, sinergi antara pelaku usaha dan pemangku kebijakan diperlukan untuk mengoptimalkan potensi desa wisata. Salah satu upaya yang dapat diterapkan dengan meningkatkan eksposur keunikan budaya, produk lokal, dan kontribusi wisatawan mewujudkan pariwisata berkelanjutan di Provinsi Bali, “ jelas Marvin. ( rls/nn)

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *