OJK KR 8 Gandeng 13 Fakultas Univ. Udayana, Tekan Tingkat Gap Antara Literasi dan Inklusi Keuangan di Pedesaan

KataBali.com – Denpasar – Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2022,menyebutkan terdapat gap antara tingkat inklusi dan literasi keuangan di Provinsi Bali sebesar 34,55 persen, tingkat literasi sebesar 57,66 persen dan tingkat inklusi keuangan sebesar 92,21 persen. Artinya, masih banyak masyarakat yang sudah mengakses produk dan layanan jasa keuangan, tetapi belum memahami sepenuhnya produk dan layanan jasa keuangan tersebut.

Hal itu diungkapkan Kepala OJK Regional 8, Bali dan Nusa Tenggara,Kristrianti Puji Rahayu saat Malam Apresiasi KKN-LIK Tahun 2023 di Kantor OJK,Kamis.Ia menjelaskan, Data tingkat literasi dan inklusi keuangan di kawasan perdesaan dan perkotaan pun memiliki gap yaitu literasi di perdesaan sebesar 55,05 persen dengan inklusi keuangan 94,50 persen dan untuk tingkat literasi di perkotaan sebesar 55,69 persen dengan inklusi sebesar 89,22 persen.

Perbedaan tingkat literasi dan inklusi ini, kata Kristrianti Puji Rahayu menjadi pertimbangan akan pentingnya peningkatan literasi dan inklusi keuangan khususnya di perdesaan.Untuk itulah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara berkolaborasi dengan Universitas Udayana Bali membuat program Kuliah Kerja Nyata Literasi dan Inklusi Keuangan (KKN-LIK),  dari 15 Juli s.d. 27 Agustus 2023.

Program KKN-LIK  ini, diharapkan bisa semakin mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan di perdesaan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.Program ini merupakan tindak lanjut Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara OJK dengan Universitas Udayana di 13 fakultas.

“Sinergi dan kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan termasuk civitas akademik dibutuhkan untuk memperluas jangkauan dan keberhasilan program literasi dan inklusi keuangan di masyarakat,” kata Kristrianti Puji Rahayu. Karena ,  peran civitas academica sebagai tenaga pendidik dan terdidik tidak hanya bermanfaat di lingkungan kampus, tetapi  memegang peran penting mencerdaskan masyarakat khususnya di sektor keuangan. Hal ini sejalan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Udayana, I Nyoman Suarsana, menambahkan,program KKN-LIK ini tidak hanya memberikan ilmu dan pengalaman baru bagi mahasiswa peserta KKN, tetapi  menambah referensi universitas  melakukan kajian akademik terkait permasalahan keuangan khususnya  perdesaan.

“Kami sangat mengapresiasi dan mendukung langkah OJK melibatkan civitas akademik  untuk peningkatan literasi dan inklusi keuangan masyarakat khususnya wilayah perdesaan.Program ini tidak hanya bermanfaat bagi mahasiswa peserta KKN tetapi juga bagi universitas,” kata I Nyoman Suarsana.

KKN-LIK  selama enam minggu di sepuluh desa  tersebar di delapan Kabupaten di Provinsi Bali, antara lain Desa Pelaga, Desa Landih. Desa Depeha, Desa Bengkala, Desa Lod Tunduh, Desa Manistutu, Desa Sekartaji, Desa Tanglad, Desa Karyasari dan Desa Nongan.Program diikuti 150 mahasiswa  dari 13 fakultas.Sebelumnya  mereka diberi pembekalan dan Pendampingan monitoring  berkala oleh OJK dan Universitas Udayana. 

Program kerja pelaksanaan KKN-LIK antara lain, survei profil desa, survei literasi dan inklusi keuangan, pendampingan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), edukasi keuangan kepada masyarakat secara segmented, program pojok literasi keuangan, edukasi melalui serial keuangan OJK, dan edukasi melalui sarana media digital.

Hasil survei di atas menunjukkan, masih banyak masyarakat belum memahami  produk dan layanan jasa keuangan termasuk waspada penipuan berkedok investasi, pinjaman online ilegal dan kejahatan keuangan digital. Kegiatan  melibatkan TPAKD di Kabupaten/Kota  mengedukasi bersama Lembaga Jasa Keuangan (LJK),di antaranya Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali, Pegadaian, Permodalan Nasional Madani (PNM), BPJS Kesehatan, Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Perusahaan Sekuritas.

Kegiatan edukasi keuangan kepada masyarakat segmented telah dilakukan sebanyak 171 kegiatan dengan jumlah peserta 8.725 orang yakni kepada 64 sekolah dari tingkat PAUD sampai dengan SMA dengan jumlah siswa  sebanyak 3.724. Selain itu,  pendampingan kepada 37 UMKM terkait  penyusunan laporan keuangan sederhana.

 Topik edukasi keuangan meliputi, pengenalan kelembagaan OJK, perlindungan konsumen, produk dan layanan jasa keuangan, bijak berinvestasi dan waspada penipuan berkedok investasi, pinjaman online ilegal serta kejahatan keuangan digital.

Program ini merupakan tindak lanjut Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara OJK dengan Universitas Udayana di 13 fakultas. nn

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *