Serahkan 6000 Bibit Cabai, Sinergi Bank Indonesia dan Pemkab Buleleng Kendalikan Inflasi Pangan

KataBali.com – Denpasar. – Bank Indonesia kembali menyerahkan bantuan 6.000 bibit cabai kepada Tim Penggerak PKK Kabupaten Buleleng Selasa ( 11/10 )  dihadiri  Anggota DPR-RI Dapil Provinsi Bali, I Gusti Agung Rai Wirajaya; Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, G. A. Diah Utari; Penjabat Bupati Kabupaten Buleleng, Ketut Lihadnyana; Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa; Ketua TP PKK Kabupaten Buleleng, Paramita Lihadnyana; Anggota TPID Kabupaten Buleleng; Jajaran Tim Penggerak PKK Kabupaten Buleleng; Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan dan Desa/Kelurahan; serta OPD terkait. Kegiatan ini juga merupakan implementasi dari kegiatan urban farming.

Kegiatan diawali  sosialisasi digitalisasi Sistem Pembayaran (SP) diikuti sekitar dari 400 peserta secara daring dan luring. Sosialisasi tersebut terkait dengan perkembangan sistem pembayaran digital di Indonesia seperti QRIS, BI-Fast.. Diharapkan sosialisasi ini meningkatkan pengetahuan dan respons yang diperlukan untuk SP digital. Bank Indonesia berkerja sama dengan salah satu Penyedia Jasa Pembayaran (PJP),memberikan kesempatan bagi peserta mencoba transaksi pembayaran menggunakan QRIS.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, G. A. Diah Utari menyampaikan, bibit cabai dialokasikan untuk Kabupaten Buleleng sebanyak 6.000 bibit cabai mengingat kondisi geografis Kabupaten Buleleng merupakan yang terluas dibandingkan kota/kabupaten lainnya di Provinsi Bali. Diharapkan program tanam cabai di perkarangan rumah tangga, bisa  mengisolasi rumah tangga terhadap dampak kenaikan harga cabai diantisipasi,seiring adanya event besar puncak G20, perayaan Natal dan Tahun Baru dan periode liburan.  

Diah mengapresiasi program pengendalian inflasi dilakukan  TPID Kabupaten Buleleng seperti pelaksanaan operasi pasar, manajemen produksi dalam mengatasi gejolak harga, khususnya kelompok volatile food.Upaya tersebut turut menyumbangkan stabilitas harga pangan tercermin pada inflasi volatile food di Kabupaten Buleleng  bulan September 2022 sebesar -3,29% (mtm).

Penjabat Bupati Kabupaten Buleleng, Ketut Lihadnyana menjelaskan, Kabupaten Buleleng merupakan daerah penghasil dan pengguna dari komoditas pangan.Upaya pengendalian inflasi dilakukan juga berbeda.Upaya perlu dilakukan secara komprehensif dari hulu ke hilir. Di sisi hulu, menajemen produksi dengan mengatur pola tanam dengan memperhatikan tren pasokan dan harga. Di sisi distribusi juga perlu dijaga agar ketersediaan pasokan di pasar tetap terjamin sehingga ekspektasi konsumen tetap terjaga. Di sisi hilir pelaksanaan operasi pasar dilakukan  konsisten dan terukur.

“Manajemen pola tanam dapat dilakukan di lahan-lahan terbatas melalui lembaga masyarakat seperti Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Hal tersebut mempertimbangkan struktur organisasi PKK merupakan yang terlengkap dari pusat sampai dusun/desa. Dengan struktur yang lengkap tersebut, diharapkan program pengendalian inflasi dapat menjangkau daerah lebih luas, “ terang Ketut  .

 menyampaikan bahwa  “ Kelancaran distribusi merupakan hal penting  untuk pengendalian inflasi.Perlu diantisipasti praktik tidak bertanggung jawab dengan menahan suplai komoditas,  mengakibatkan kenaikan harga dan menguntungkan sebagian pihak, “ tandas Anggota DPR-RI Dapil Provinsi Bali, I Gusti Agung Rai Wirajaya, seraya mengajak  peserta  membangun ketahanan pangan dari lingkungan masing-masing untuk  pengendalian inflasi merupakan tugas  bersama bukan hanya Pemerintah. nn  

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *