“Apa itu BI-FAST”, “Apa Saja Kelebihannya ? Ini Penjelasan Asisten Gubernur Bank Indonesia Filianingsih Hendarta
KataBali.com – Denpasar – Bali menjadi Provinsi yang dipilih Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, tempat pertama Sosialisasi BI-FAST, di wilayah Bali dan Nusa Tenggara untuk memberikan pemahaman lebih lengkap terkait Akselerasi Ekosistem Ekonomi Keuangan Digital Indonesia Melalui BI-FAST agar masyarakat bisa memaksimalkan BI-FAST untuk perekonomian Bali.
Asisten Gubernur Bank Indonesia Filianingsih Hendarta, menjelaskan,BI-Fast merupakan terobosan infrastruktur Sistem Pembayaran (SP) yang Cepat, Mudah Murah Aman dan Handal (CEMUMUAH) dalam mengakomodir transfer dana secara real time24/7 melalui kanal dan isntrmen mendukung pengembangan Ekonomi Keuangan Digital (EKD)
Hal itu, Filianingsih jelaskan, dalam Sosialisasi BI- FAST dengan tema Akselerasi Ekosistem Ekonomi Keuangan Digital Indonesia Melalui BI- FAST Selasa ( 9/8 ) di Gedung DNA Alaya Denpasar, dihadiri Perwakilan Pemrov Bali, dan pemerintahan Nusa Tenggara Barat dan Timur.
BI Fast, kata Filianingsih memberikan pembayaran Cepat Kecepatan transfer realtime di nasabah dan perbankan, Mudah penggunaan Proxy address sebagai pengganti nomor rekening, dan Murah biaya relative murah dan terjangkau hanya Rp 2.500, dan Aman dengan fitur system froud detection dan AML/CFT, juga Handal dengan layanan tersedia setiap saat di berbagai instrument dan Kanal pembayaran.
“ Manfaat BI- FAST bagi industri Perbankan, UMKM dan masyarakat luas melalui fitur dan transaksi pembayaran realtime yang terjangkau memperluas ekosistem digital mendorong pertumbuhan ekonomi yang kuat, inklusif dan berkelanjutan.
Filianingsih menyebutkan Perkembangan implementasi BI- Fast, sebagai strategi Implementasi dlakukan secara bertahap baik layanan mau on boarding peserta, “ perkembangan saat ini transaksi BI-FAST periode Januari – Juli meningkat terus dilihat dari volume maupun nominal.Tercatat volume nominal sampai 31 Juli 2022 dan nominal credit transaksi masing masing mencapai 180,9 juta transaksi dan Rp. 622,1 triliun.
Terkait Kebijakaan Skema harga dan batas Nominal Transaksi BI- FAST, ditetapkan mempertimbangkan pelaksanaan tugas dan kewenangan Bank Indonesai (BI) Bidang Sistem Pembayaran (SP) , penyediaan infrastruktur Publik efesiensi, mendukung SP yang CEMUMUAH dan percepatan EKD dengan tetap menjaga keberlangsungan industri SP penetapan batas maksimal nominal transaksi BI- FAST dilakukan bertahap sampai level 250 juta per transaksi dan akan di evaluasi berkala. Untuk Skema harga, Filianingsih menyebutkan, bagi penyelenggara ke peserta Rp.19, sedangkan skema harga dari peserta ke nasabah maksimal Rp.2.500.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho, mengatakan Kanal pembayaran digital QRIS menjadi opsi pembayaran non tunai berbasis digital yang paling diminati di Bali. Hal ini tercermin dari banyaknya merchant QRIS di Bali yang mencapai 467 ribu merchant per Mei 2022 atau tumbuh sebesar 109% (yoy). Sementara dari sisi user, total user QRIS tercatat sebanyak 398 ribu user atau meningkat sebanyak 193 ribu user dari akhir tahun 2021. mencapai 1,5 juta transaksi dengan total nominal Rp 166,6 miliar. Hasil digitalisasi di sektor Pemerintah Daerah juga menunjukkan hasil yang signifikan. Seluruh Pemda di Bali sudah masuk kategori Digital dengan nilai seluruhnya di atas 90% berdasarkan Indeks Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (IETPD).
Bank Indonesia melakukan digitalisasi dari dua komponen utama perekonomian yaitu sektor swasta dan sektor pemerintahan. Di sektor swasta, BI mendorong pelaku usaha, untuk terhubung dalam platform pemasaran digital, akses keuangan digital melalui fintech, hingga platform transaksi pembayaran retail berbasis digital seperti QRIS (QR Code Indonesian Standard).
“ Komitmen digitalisasi di sektor pemerintah juga telah ditunjukkan oleh seluruh pemimpin daerah di Bali melalui pembentukan tim TP2DD sejak tahun 2021 dan program-program Percepatan Dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD), “ jelasnya. nn
