Bupati Sanjaya “Pesamuhan Agung Pesemetonan Momen Meningkatkan Harmonisasi dan Melestarikan Ajeg Bali”

KataBali.com – Tabanan – Dalam menghadapi tantangan yang multi kompleks, krama atau masyarakat Bali diharapkan mampu menjaga serta melestarikan keajegan Bali. Hal itu diungkapkan Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya., S.E., M.M saat membuka Acara Pesamuhan Agung Pesemetonan Pasek Prateka Dukuh Sakti Belatung Prabhu yang berlangsung di Gedung Kesenian I Ketut Maria Tabanan, Minggu (22/5).

Bupati Tabanan, Sanjaya, bekomitmen untuk selalu mendukung pembangunan di Tabanan di segala lini. Setelah sebelumnya pihaknya hadir untuk mendukung kreatifitas masyarakat sekaa teruna dalam lomba, kali ini dilanjutkan dengan kehadirannya untuk membuka Pesamuhan Agung. Turut menghadiri acara, Para Ida Pandita Mpu, Sulinggih dan Pemangku, Anggota DPR RI, Bupati Badung, Ketua DPRD Kabupaten Tabanan, jajaran Forkopimda Kabupaten Tabanan, Ketua Maha Gotra Sanak Sapta Rsi dari Pusat, Provinsi Bali dan Tabanan. Dihadiri pula oleh Ketua Sabha Pandita Maha Gotra Pasek sanak Sapta Rsi, Manggala PHDI Kabupaten Tabanan, Ida Cokorda Anglurah Tabanan, Asisten 2 dan Para OPD terkait. 

Menurutnya, dalam menghadapi tantangan yang multi-kompleks, bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar dan terdiri dari beragam suku, adat-istiadat, budaya lokal serta agama dan kepercayaan dituntut untuk selalu mengedepankan rasa persaudaraan. Namun tantangan tersebut juga bisa menjadi sebuah berkah, karena perbedaan merupakan kekayaan dan kekuatan, tapi juga sekaligus bisa menjadi ancaman bagi kita semua apabila kita tidak bisa mengedepankan rasa kebersamaan. 

Melalui kesempatan berkumpulnya Pesemetonan Pasek dalam acara Pesamuhan Agung ini, diharapkan, bisa menjadi momen untuk saling bersatu padu, bahu membahu, mengelola berbagai macam perbedaan untuk mewujudkan harmonisasi yang saling memperkuat jati diri, namun tidak saling meniadakan dan selalu mengembangkan prinsip dan sikap bahwa kita semua adalah saudara. 

“Pesamuhan Agung Pesemetonan Pasek Prateka Dukuh Sakti Belatung Prabhu ini, diharapkan dapat menjadi sebuah momentum untuk menghasilkan keputusan-keputusan dan program kerja yang inovatif dan dinamis, yang kedepannya diharapkan mampu membangun solidaritas dan soliditas pesemetonan” Harap Sanjaya. Pihaknya juga berharap, Pasek Prateka Dukuh Sakti Belatung Prabu kedepannya harus mampu menjadi garda terdepan untuk mengawal dan menjaga kelestarian adat, budaya dan tradisi kehidupan masyarakat Bali khususnya Tabanan yang adilhung, dan program-programnya dapat bersinergi dengan Visi Pemerintah Kabupaten Tabanan. 

Sanjaya juga menghimbau, partisipasi aktif dalam memberikan sumbangan pemikiran yang konstruktif sangat dibutuhkan dalam pembangunan. “Sehingga dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang relevan sesuai tuntutan global untuk kepentingan organisasi pesemetonan dan masyarakat Tabanan secara umum” Tambahnya. 

Dalam Agama Hindu yang terdiri dari beragam kegiatan keagamaan dan kegiatan adat, Selaras dengan harapan Bupati Tabanan, dalam melakukan pembangunan, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta yang juga selaku Ketua Maha Gotra Sapta Sanak Rsi Provinsi Bali beranggapan, saat bekerja kita harus selalu mengimplementasikan konsep Tri Hita Karana. “Ada tiga sebab yang membuat kita menjadi bahagia, hubungan Manusia dengan Tuhan, Manusia dengan Manusia, dan Manusia dengan lingkungan, jika sudah diterapkan Tri Hita Karana, Astungkara Ida Sang Hyang Widi Wasa akan sayang dengan kita” Ungkap Giri. Pesemetonan ini diharapkan mampu meningkatkan rasa solidaritas dan kebersamaan dalam membangun Bali secara keseluruhan. Pesamuhan Agung yang ditujukkan untuk mempererat persaudaraan dan Shradda Bhakti kepada kawitan dan sebagai pengingat dengan Bhisama serta kebersatuan sesama pesemetonan, diungkapkan oleh Made Sudirga selaku ketua panitia. Pihaknya juga berterima kasih kepada para undangan yang telah hadir dan mendukung dan juga kepada seluruh donatur yang membantu melancarkan acara. “Urutan acara pertama, mengumpulkan dana punia dalam rangka nyanggra pujawali, kemudian diteruskan untuk bisa memperbaiki bangunan pelinggih Siwa di Pura Pangkung Prabu, dan ke depannya akan dilakukan perbaikan Candi Bentar, Penyengker, Balai Gong, Balai Kulkul dan Pewaregan/dapur” tambahnya. 

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *