Tiga Pasar di Kab. Klungkung Resmi Terapkan Pembayaran Non Tunai Berbasis QRIS

Caption : Kpw.BI Propinsi Bali Trisno Nugroho, sosialisasi  Digitalisasi Kawasan Pusat Pasar Tenun dan Pasar Tradisional Senin ( 6/11) di Klungkung,  dihadiri | Gusti Agung Rai Wirajaya, Anggota Komisi XI DPR RI, Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, Bupati Klungkung, | Nyoman Suwirta, | Nyoman Sumanaya, Direktur Bisnis | Nyoman Sumanaya Non Kredit BPD Bali.

KataBali.com – Denpasar –  Memasuki Tahun ke Pandemi Covid-19  sudah berjalan. memberikan dampak  besar bagi kehidupan sehari-hari terutama kondisi ekonomi,”  Namun, kita harus tetap optimis Tahun 2021 ini menjadi momentum pemulihan ekonomi nasional dan Bali, khususnya terlihat Triwulan l tahun 2021 pertumbuhan Bali mulai membaik & tumbuh positif 2,83% (yoy), “ jelas Kepala Perwakilan Bank Indonesia Propinsi Bali Trisno Nugroho, saat sosialisasi  Digitalisasi Kawasan Pusat Pasar Tenun dan Pasar Tradisional Senin ( 6/11) di Klungkung

Acara  dihadiri | Gusti Agung Rai Wirajaya, Anggota Komisi XI DPR RI, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, Wakil Gubernur Bali, | Nyoman Suwirta, Bupati Klungkung, | Nyoman Sumanaya, Direktur Bisnis Non Kredit BPD Bali  dan OPD.

Mulai membaiknya kondisi ini, kata Trsino tidak lepas dari  upaya tiada henti yang lakukan bersama melalui berbagai gagasan dari aspek kesehatan, Pemerintah terus mempercepat dan memperluas cakupan pemberian vaksinasi COVID-19 ke seluruh lapisan masyarakat yang hingga saat ini vaksinasi tahap | di Bali  melebihi 100% dan vaksinasi tahap Il telah melebihi 85%.  Sedangkan dari aspek ekonomi, pemanfaatan media dan kanal digital telah diterapkan berbagai sektor untuk  beradaptasi.

Salah satunya, pasar sebagai jantung kegiatan ekonomi jual beli juga merasakan dampak pandemi. Dengan pembatasan sosial dan urgensi faktor Cleanliness, Health, Safety and Environment (CHSE), masyarakat kini cenderung  berhati-hati dan beralih ke  sesuatu serba tanpa kontak fisik/tatap muka.

Dari perubahan pola perilaku ini, digitalisasi salah satu cara terbaik untuk  mendorong roda ekonomi di sektor perdagangan termasuk pasar-pasar tradisional agar tetap berjalan,“ Untuk Digitalisasi kita resmikan untuk diterapkan di Pasar Galian, Pasar Semarapura, dan Pasar Kusamba, akan terus diperluas ke seluruh pasar tradisional di Kabupaten Klungkung,yakni implementasi pungutan berbasis elektronik agar cara pembayaran nontunai berbasis QRIS (QR Code Indonesian Standard),” jelas Trsino..

QRIS Bukan Aplikasi

Ia menegaskan, QRIS bukanlah aplikasi, tetai. QRIS sebuah kebijakaan dari  Bank Indonesia ( BI ) untuk menstandarisasi QR Code Pembayaran.sebagai solusi pembayaran yang efektif mendukung social physical distancing, “Dengan QRIS transaksi dapat dilakukan tanpa kontak fisik dan bahkan tatap muka hanya menggunakan smartphone,selain higienis juga mudahkan masyarakat  bertransaksi secara digital tanpa melalui sentuhan,” kata Trisno,

 Trisno menyebut QRIS,memberikan banyak keuntungan para pedagang dan kalangan UMKM, seperti membangun profil kredit untuk kemudahan mendapatkan pinjaman, transaksi tercatat dan langsung masuk rekening hingga mudah dimonitor; tidak perlu uang kembalian, bebas risiko pencurian dan uang palsu, mengikuti tren pembayaran terkini, serta murah dan bebas biaya bagi usaha mikro (0% s.d Desember 2021).

Pembayaran menggunakan QRIS yang CeMuMuAH (Cepat, MudahMurah, Aman dan Handal) diharapkan  mendukung geliat aktivitas  pedagang dan pelaku UMKM Peningkatan kegiatan transaksi, akan meningkatkan produktivitas sektor lainnya, seperti petani dan produsen, mendorong  pulihnya daya belli Masyarakat untuk  mempercepat pemulihan ekonomi Bali dan Nasional.

“ Akselerasi implementasi QRIS di wilayah Bali sangat cepat  berkembangannnya masuk ke peringkat 8 besar Nasional. Per 29 Oktober 2021,dengan  lebih dari 355 ribu merchant di Bali atau 12 juta merchant nasional merasakan manfaat menggunakan QRIS,” urai Trisno. Volume dan nominal transaksi penggunaan QRIS di Bali meningkat,  rata-rata per bulan sebanyak 407 ribu transaksi dengan nominal 32,4 miliar, atau tumbuh 2 kali lipat dibandingkan  rata-rata transaksi di tahun 2020.

Kedepannya, Bank Indonesia berkomitmen memperluas akseptasi pembayaran digital, salah satunya melalui fasilitasi penggunaan QR Code Indonesian Standard (QRIS) di pasar-pasar dan pusat perbelanjaan, hingga semua SIAP (Sehat, Inovatif, dan Aman Pakai) QRIS dalam rangka mengawal Pemulihan Ekonomi Nasional.

Trisno Nugroho berima kasih kepada Anggota Komisi XI DPR RI, Wakil Gubernur Provinsi Bali dan Bupati Klungkung  atas  dukungan  upaya transformasi digital di Pulau Dewata Bali. “Tentunya kami juga sampaikan apresiasi kepada BPD Bali dan pengelola pasar yang telah berkontribusi mendukung terlaksananya kegiatan pada hari ini,” katanya.

Bupati Klungkung Nyoman Suwirta mengatakan, terkait digitalisasi pasar, Ia siap  berkoordinasi dengan BI karena merupakan kebutuhan, diharapkan pedagang  di Pasar Klungkung segera  melakukan transaksi digital, yang mempermudah pembayaran, aman. nn

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *