Dari Event BJCW 2021, Bank Indonesia Dorong UMKM Tembus Ekspor Negeri Sakura

Caption: Narasumber  bicara dalam “Breaking Through The Japanese Fashion Industry”  rangkaian  “Bali Jagadhita Culture Week 2021” (BJCW 2021),  diselenggarakan Bank Indonesia Provinsi Bali

KataBali – Denpasar – Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia ( BI ) Yunita Resmi Sari,mengungkapkan, Bank Indonesia memiliki 3 pilar kebijakan pengembangan UMKM yaitu korporatisasi, kapasitas, dan pembiayaan.Kegiatan Bali Jagadhita Culture Week 2021 ( BJCW 2021 ) merupakan wujud nyata pilar kapasitas yang Bank Indonesia laksanakan melalui sinergi upaya mendorong peningkatan akses pasar produk UMKM, baik di pasar domestik maupun luar negeri.

Hal itu ia jelaskan saat talkshow dengan topik“Breaking Through The Japanese Fashion Industry” sebagai rangkaian acara “Bali Jagadhita Culture Week 2021” (BJCW 2021),  diselenggarakan Bank Indonesia Provinsi Bali Senin ( 5/19 )berlangsumg daring,dihadiri  peserta kompetisi desain batik, perwakilan Anggota Dharma Wanita se-Indonesia, serta UMKM dari wilayah Bali-Nusa Tenggara,bertujuan  memperluas wawasan pelaku UMKM bidang fesyen Tanah Air, serta mendorong inovasi dan ekspor ke pasar Jepang.

 Sari menjelaskan, Pandemi memberikan dampak negatif cukup besar bagi perekonomian UMKM industri kreatif. Hasil penelitian SBM ITB (2020) menemukan bahwa 98% pelaku industri kreatif merasakan dampak negatif dan 67% diantaranya mengalami penurunan penjualan. Oleh karena itu,Ia berharap kegiatan ini dapat mendorong UMKM lokal untuk bisa berinovasi dan bertahan di masa pandemi.

 “ talkshow ini selaras dengan event tahunan Bank Indonesia, yaitu Karya Kreatif Indonesia (KKI) yang mengangkat tema “Sinergi, Globalisasi, dan Digitalisasi UMKM dan Sektor Pariwisata,” imbuh Sari.

 Ketua Dharma Wanita Persatuan KBRI Tokyo, Nuning Akhmadi menyatakan,industri fesyen di Jepang salah satu yang terbesar di dunia. Pasalnya Jepang merupakan rumah bagi merek fesyen global yang melayani beragam permintaan konsumen, mulai dari pakaian kasual hingga fesyen mewah kelas atas.

 Hal ini menjadikan persaingan industri fesyen di Jepang sangat ketat sehingga produk yang dipasarkan harus unik, berkualitas tinggi, dan modis untuk menarik minat konsumen Jepang. Karakteristik ini membuat pemasok asing beranggapan bahwa pasar Jepang sangat sulit untuk ditembus.

Nuning  menyebutkan, Kimono  merupakan pakaian tradisional Jepang juga terdampak oleh tren fashion mode Barat, “ Akibatnya kimono hanya dipakai di acara-acara khusus saja. Oleh karena itu, Lomba Desain Batik Indonesia–Jepang diadakan dengan memadukan ragam motif Indonesia dan unsur seni budaya Jepang sehingga warisan budaya fesyen Kimono tetap lestari, masyarakat Jepang juga  mengenal fashion batik berasal dari Indonesia, “ terang Nuning..

Beberapa pakar fesyen menjadi narasumber  talkshow ini , Naoko Abe (pemenang Desain Batik Indonesia-Jepang), Fusami Ito (perwakilan Cross Cultural Artisan Association), Ichikawa Nami (Owner Kecak Co. Ltd), dan Ririko Takano (Owner of Riri & Dot).

  Secara khusus, Ichikawa Nami mengajak UMKM di Jepang maupun di Indonesia untuk melihat potensi keindahan karya batik Indonesia memadukkannya dengan Kimono. Nami menyatakan, batik kimono sudah banyak digemari pecinta kimono biasa digunakan untuk berbagai macam kegiatan di Jepang dan menurutnya batik kimono sangatlah cocok digunakan pada musim panas.

Senada dengan pemaparan narasumber sebelumnya, Ririko Takano menambahkan bahwa untuk menembus pasar Jepang yang besar dan kompetitif, para pengusaha harus mengutamakan sustainability dalam penjualan produk,karena konsumen jepang gemar membeli produk yang berkelanjutan dalam penjualannya, “ Saya  berharap, dengan talkshow ini, para pelaku usaha mendapatkan pengetahuan mengenai cara menembus pasar fashion di Jepang, menentukan target pasarnya dan pengetahuan pengelolaan bisnis  berkelanjutan sehingga  berhasil menjalankan usahanya, “  harap Ririko Takano. nn

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *