Ditengah Pandemi Covid-19, Data dan Informasi hasil Survey BI Berperan Jadi Leading Indicator Perkiraan Ekonomi

Foto:  Kepala Perwkailan Kantor Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho.  

KataBali.com – Denpasar – Di masa yang penuh dengan ketidakpastian terutama dalam pandemi COVID-19 seperti saat ini, peran data dan informasi terutama melalui survei menjadi hal yang penting.Data dan informasi tersebut berperan sebagai leading indicator penyusunan perkiraan perkembangan perekonomian ke depan yang pada akhirnya bermuara untuk menentukan arah kebijakan perekonomian nasional.

    Kepala Perwakilan Kantor Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho menjelaskan hal itu, dalam webinar Survey Bicara ( SURYA ) dengan Topik “ Memperkuat Resiliensi Dunia Usaha Era PPKM, Kamis (15/7 ) diikuti puluhan media, Perbankan dan Dunia Usaha.

       Webinar menghadirkan Senior Econom of Institute Development Economy and    

       Finance (INDEF), Dr. Aviliani, SE, M.Si, Kepala Bappeda Provinsi Bali, Bapak I   

       Wayan Wiasthana Ika Putra, S.Sos, M.Si, dan  Deputi Kepala Perwakilan Bank   

       Indonesia Bali, Rizki Ernadi Wimanda.   

    Bank Indonesia saat ini, kata Trisno berupaya agar analisis dan asesmen yang disusun selalu forward looking terhadap perekonomian ke depan. Dengan demikian, kebijakan yang diambil dapat bersifat mengantisipasi atau mendahului situasi yang mungkin akan terjadi ke depan. 

      Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan berbagai survei baik yang bersifat rutin maupun insidentil yang dilaksanakan di seluruh provinsi di Indonesia termasuk Bali. Survey yang dilakukan BI bertujuan untuk mengetahui secara lebih dini mengenai perkembangan harga dan kondisi perekonomian ke depan melakukan diseminasi terkait Perkembangan Ekonomi Bali Terkini yakni kondisi triwulan II 2021.

    Bank Indonesia, jelas Trisno secara rutin melakukan survey untuk mengetahui bagaimana perkembangan Perekonomian baik dari sisi rumah tangga maupun dunia usaha. Beberapa survey yang kami lakukan pertama Survey Konsumen (SK) untuk mengetahui perkiraan konsumsi Rumah Tangga ke depan, kedua  Survey Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) untuk mengetahui indikasi perkembangan kegiatan ekonomi di sektor riil secara triwulanan, serta Ketiga Survey Penjualan Eceran (SPE) untuk melihat pergerakan nilai penjualan di tingkat eceran.

           Di samping itu, BI Provinsi Bali  juga menyelenggarakan survey insendentil sesuai  dengan kondisi dan kebutuhan data terkini. Dalam kesempatan ini, terdapat juga memaparkan mengenai Dampak Bantuan Sosial Terhadap Pola Konsumsi ada       160 responden masyarakat di Provinsi Bali menerima bantuan sosial dari  Pemerintah.

Survei-survei yang dilakukan oleh Bank Indonesia, sesuai dengan Best Practice yang dilakukan  bank-bank sentral di beberapa negara maju maupun negara berkembang.Kinerja ekonomi diharapkan dapat tergambar dari hasil survei serta menjadi salah satu tools yang kuat dalam memberikan gambaran komprehensif tentang perkembangan ekonomi secara regional maupun cakupan nasional.

 Trisno  mengapresiasi  seluruh pihak yang selama ini aktif berpartisipasi dan berkontribusi disetiap pelaksanaan survei yng dilaksanakan  BI baik yang bersifat mingguan, bulanan maupun triwulanan.

Sesuai amanat pasal 14 UU No. 23 tahun 1999, telah diubah terakhir dengan Undang-undang No. 6 tahun 2009, BI menjalankan mandatnya, merumuskan dan menetapkan kebijakan moneter, stabilitas sistem keuangan dan sistem pembayaran memerlukan data/informasi ekonomi dan keuangan terkini secara tepat waktu dan akurat.

 Trisno menyebutkan,beberapa minggu terakhir,kasus COVID-19,di Indonesia menyentuh angka  tinggi mendorong pemerintah menetapkan adanya PPKM Darurat termasuk juga di provinsi Bali. Meskipun demikian, vaksinasi COVID-19 terus digencarkan pemerintah dengan target vaksinasi 1 juta per hari, “ Bahkan Pak Presiden Jokowi mengarahkan  dinaikkan menjadi 2 juta per hari pada bulan Agustus nanti tentunya akan memberikan optimisme terhadap pemulihan kondisi Indonesia ke depan termasuk dalam hal perekonomian, “ ujar Trsino Nugroho.

Meskipun demikian, vaksinasi harus terus diiringi dengan penerapan protokol Kesehatan yang ketat. Termasuk di antaranya kegiatan-kegiatan saat ini masih terus diupayakan dilakukan secara daring. ( nn )

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *