Peringati Hari Pancasila, SMP PGRI 3 Denpasar Lakukan Upacara Bendera Secara Virtual


.
KataBali.com – Denpasar- Inovasi merupakan semangat yang ditanamkan oleh kepala SMP PGRI 3 Denpasar kepada seluruh warga sekolahnya. Seperti pada peringatan Hari Lahir Pancasila, sekolah yang dikenal dengan sebutan SPIGA menggelar upacara bendera secara virtual menggunakan platform video conference cisco webex. Dari rumahnya, siswa, guru, dan pegawai berseragam upacara lengkap dengan posisi berdiri tegap mengikuti tiap instruksi dari pemimpin upacara layaknya upacara pada kala pandemi korona belum mewabah.

Para siswa berbaju putih biru serempak dengan para guru yang mengenakan batik kusuma bangsa PGRI mengangkat tangan meletakkan di pelipis mata kanan ketika pemimpin upacara mengumandangkan instruksi menghormat pada bendera. Ditariknya bendera merah putih oleh petugas yang diiringi dengan lagu Indonesia Raya. Tak mengurangi esensi dari peringatan kelahiran dasar negara Indonesia, tiap butir pancasila dibacakan oleh Budastra, S.Pd yang diikuti oleh seluruh peserta upacara dari rumahnya. Tegas tiap peserta dengan sungguh mengucapkan ke lima sila-sila Pancasila.

Proses kelahiran Pancasila dan makna penting yang terkandung pada butirnya dijelaskan oleh Kepala SMP PGRI 3 Denpasar dalam sambutannya. Dirinya juga menekankan kembali untuk diterapkan dan dihayatinya Pancasila dalam kehidupan kita terlebih saat situasi ini yang tidak dapat dipastikan. Tiap inovasi pasti menemukan kekurangan pada pelaksanaanya. Terdapat siswa dan guru yang mengungkapkan tidak dapat mengikuti upacara bendera yang dihelat pada Senin, 1 Juni 2020 akibat tidak dapat masuk ke link yang telah dikirimkan.

Seperti Revalia Putri Santosa, salah satu siswi yang tidak dapat mengikuti upacara bendera pada pagi tersebut. “Saya udah bangun pagi, pake topi, udah siap. Awalnya udah semangat mau upacara. Tapi pas mau klik linknya, malah ga bisa masuk. Ada tulisan ruangngan telah mencapai batas peserta,” kesal Reva. Ketua Tim Pemajuan Sekolah, Rama Gerald Jade membenarkan adanya kendala yang dialami oleh peserta upacara. Dirinya menjelaskan daya tampung aplikasi yang terbatas menjadi penyebab dari adanya siswa dan guru yang tidak dapat masuk pada link yang dibagikan.

“Hari ini kita sudah mendapatkan salah satu kendala yang muncul dari pelaksanaan upacara bendera secara virtual. Ini sangat berharga untuk kedepannya kita dapat menyempurnakan pelaksanaan dari kegiatan serupa,” jelas pria kelahiran 7 juli 2002 itu. Walaupun terdapat kekurangan, tentu kita tidak boleh takut dan berhenti untuk menggugah hal yang baru. Seperti yang ditegaskan Dr. I Made Suada,MM, M.Si, ditemui usai pelaksanaan upacara bendera, dirinya menyampaikan tekadnya dalam menemukan terobosan agar tidak tertinggal oleh jaman dan terkalahkan oleh situasi.

” Pandemi yang ada bukan halangan bagi kita untuk menyambut kelahiran dari Pancasila. Inilah inovasi kami di SPIGA,” lugas kepala dari sekolah yang beralamat di Jalan Gunung Agung Gang V, No. 17 Denpasar. Seperti halnya Agnes, siswa kelas 8A di sekolah tersebut yang menyatakan upacara pagi ini merupakan inisiasi yang baik dari sekolah.

“Semoga kedepannya bisa menampung lebih dari 100 siswa karena kan siswa di SPIGA banyak jumlahnya,” harap Agnes. Reva juga berharap kendala yang ditemukan saat ini dapat menyempurnakan inovasi yang baik dari sekolah untuk menjadi lebih sempurna. Upacara yang digelar di halam depan sekolah ditutup dengan doa yang dipandu oleh Cok Istri Putri, S.Pd.hb

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *