Rencana Karya “Pemelepeh lan Pemahayu Jagat” Guna Mencegah Wabah Virus Corona dan Virus ASF

KataBali.com – Akhir akhir ini beberapa kejadian termasuk salah satunya wabah virus corona dan virus ASF yang menyerang ternak babi yang belakangan ini menyerang dunia pariwisata, Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati ada keinginan untuk menyeimbangkan kembali keadaan alam semesta, baik di sekala maupun niskala dengan meminta berbagai pertimbangan dari Ida Begawan, Ida Pedanda yang menguasai sastra, para Pemangku Pengempon Pura Besakih, Bendesa Pura Besakih, PHDI, MUDP dan juga FKUB. Demikian terungkap dalam rakor persiapan Karya Pemelepeh lan Pemahayu Jagat, Senin (17/2/2020) di ruang rapat Wagub Bali.

Wagub yang akrab disapa Cok Ace berharap serangan virus tidak akan memasuki Provinsi Bali, karena pulau ini hanya memiliki sumber daya manusia saja, sehingga pariwisata dan kunjungan wisatawan memiliki peran yang sangat besar bagi kehidupan masyarakat Bali.

Di sisi lain, Wagub juga mengingatkan agar dalam beryadnya harus mengetahui secara matang tingkatan karya yang akan dilaksanakan, baik dari nama karya dan besar kecilnya upakara yang akan dilaksanakan.

Dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali maka harus dipadukan dengan Nangun Sekala dan Niskala yang nantinya akan dilaksanakan karya Pemelepeh lan Pemahayu Jagat, pada tanggal 23 Februari mendatang bertepatan dengan Tilem Sasih Kewulu di Bencingah Pura Penataran Agung Besakih.

Sementara itu Perwakilan PHDI Bali I Gede Sutarya mengatakan agar seluruh pihak terkait melakukan koordinasi terlebih dahulu dalam menentukan nama karya. Hal itu dimaksudkan agar tidak menimbulkan pertanyaan di tengah masyarakat yang nantinya tidak menutup kemungkinan juga dapat memecah belah persaudaraan.

Selain itu, nama harus disesuaikan dengan lontar yang ada, tingkatan upakara juga harus sesuai dengan kaedah tingkatan karya yang sebelum-sebelumnya sudah sempat dilaksanakan, agar tidak ada tingkatan upacara yang terlewati dan melangkahi karya yang belum pernah (seharusnya) dilaksanakan.

“Karena apabila selaku manusia kita menentang yadnya atau melakukan yadnya yang secara berlebihan akan mengakibatkan sebuah kehancuran bagi alam semesta dan isinya, baik itu gerubug, sakit bahkan sebuah peperangan,” ungkap Gede Sutarya dalam usulan rapatnya.

Melalui rapat koordinasi persiapan ini, upacara Pemelepeh lan Pemahayu jagat ini akan menghasilkan perencanaan yang matang, sehingga karya akan berjalan dengan lancar dan dapat memberikan keseimbangan sekala dan niskala bagi kehidupan yang berkelanjutan ke depannya. hb

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *