BALI INTERFOOD 2019 Kembali Digelar, Target 13 Ribu Pengunjung Diikuti 17 Negara Hadirkan 25 UMKM Jawa – Bali

Keterangan foto: CEO Krista Exbihition, Daud D Salim, ( Busana Batik ) bersama Sekjen PHRI Bali Ferry Markus, Ketua AP5I Budhi Wibowo, dan Ketua Ketua Umum  Indonesia Fastry  Alliance Bali, Agus Susanta.      

KataBali.com -Denpasar.Untuk ke 4 kali nya, Krista Exhibitions kembali menggelar pameran BALI INTERFOOD 2019 – The 4th International Exhibitions on Food & Beverage, Baking Ingredients, Horeca & Baking Equipment, Technology and Services in Bali, yang diadakan  26 – 28 September 2019, di Bali Nusa Dua Convention Centre, Bali

Pameran ini diselenggarakan bersamaan dengan Bali Hotel & Tourism Bali Coffe Expo dan Bali Wine Spirits dan Bakery Indonesia Expo 2019, “ Pameran berskala Internasional ini menampilkan teknologi dalam bidang Makanan, Minuman, Kopi The, Wine, Bakery, Horeca, Jasa Boga, Bahan Baku, Peralatan, Penyediaan dan Teknologi Pengolahan dan Pengemasan, “ jelas Chief Executive Officer ( CEO ) PT.Kristamedia Pratama,  Daud D Salim saat jumpa pers, Senin ( 23/9 ) di gedung Bali Tourism Board, Denpasar

Ia menjelaskan BALI INTERFOOD 2019 ini  diiikuti lebih dari 100 peserta dari 17 negara seperti  Polandia, Jepang, Singapore, Taiwan, China, Italy, Thailand, Amerika Serikat, Korea, Australia, Saudi Arabia, Malaysia, Indonesia, Vietnam, Turki, Pakistan, dan Rusia, “ Penyelenggaraan kali ini di Bali agak berbeda dengan 2 tahun lalu, yakni hadirnya 25 UMKM dari Bali dan Jawa Timur, mereka diseleksi oleh pemerintah setempat, “ jelas Daud, didampingi Sekjen PHRI Bali Ferry Markus, Ketua Umum  Indonesia Fastry  Alliance Bali, Agus Susanta, dan Ketua  Asosiasi  Pengusaha  Pengolahan dan Pemasaran  Produk Perikanan ( AP5I ),  Budhi Wibowo.  

Selain itu, kata Daud Salim, Bali Interfood yang mentargetkan jumlah pengunjung 13.000 orangini, akan  menampilkan berbagai macam teknologi terkini yang bermanfaat dalam industry pengolahan makanan dan minuman, serta produk – produk  berkualitas dan berdaya saing tinggi seperti Food & Beverage, Agri Food, Agriculture Products, Bakery & Confectionery, Food & Hospitality, Food Ingredients, Herbal & Health Food, Hotel and Retail Technology, Design & In Store Marketing.

Bali interfood, bagi bagi sangat bermanfaat sebagai sarana  bagi pelaku usaha  pengolahan makanan dan minuman serta pendukung lainnya dalam meningkatkan daya saing produk makanan dan minuman yang merupakan industry yang berpengaruh bagi pariwisata Indonesia.

“ Bali ditargetkan minimal menyedot kunjungan 8 juta wisatawan mancanegara (wisman)  tahun 2019. Target 8 juta tersebut merupakan 40 persen dari target nasional yang membidik 20 juta wisman pada 2019, “ jelas Daud.Untuk mendukung target tersebut, diharapkan Bali Interfood 2019 dapat menciptakan inovasi terbaru untuk perkembangan produk dan terjalin hubungan kerjasama saling menguntungkan antara peserta pameran dalam dan  luar negeri.

“ Saya berharap event ini dua tahunan ini, mampu menjadi jembatan antara delegasi penelitian dan pengembangan, produsen, konsumen, serta supplier,hal ini sudah dibuktikan dengan acara serupa di Surabaya, terutama bagi UMKM,yang berhasil bertransaksi ratusan juta dalam 3 hari berlangsungnya Pameran, “ jelas Daud D Salim.

Sekjen PHRI Bali, Ferry Markus, mengapresiasi terselenggaranya Bali Interfood 2019 ini, karena dengan event berskala Interneasional hotel dan restaurant memproleh banyak pengetahuan terkait pemanfaatan teknologi untuk menghasilan sajian kuliner,yang disukai wisatawan, “ Kami berterima kasih kepada Krista Exbihition kembali menggelar Bali Interfood,saya harap managemen dan restaurant memanfaatkan event ini dengan baik, “ tandas Markus.

Ketua AP5I Budhi Wibowo, mengatakan, pihak sangat antusias jadi peserta  Bali Interfood 2019. Dengan jumlah anggota 100  lebih pengusaha perikanan,pihaknya akan memperkenalkan system pengolahan hasil laut yang siap dimasak dan disantap dalam kondisi presh ( segar )terutama Udang, menggunakan peralatan pendingin canggih, “ Tim Kami akan mempresentasiakan alat dan cara pengolahan produk laut segar dalam seminar saat berlangsungnya Bali Interfood 2019,” imbuh Budhi menjelaska, selama ini anggota AP5I sebagian besar mengekspor hasil olahan laut dan produk lainya, keluar negeri. Namun mulai tahun ini, mereka fokus menjual didalam negeri. ( nn )

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *