Jaga Tradisi Leluhur, Upacara ‘Munggah Deha Teruna’ di Puri Satria Dalem Kaleran Kuta
KataBali.com-Badung. Kearifan lokal yang sampai ini terpelihara bagian dari wujud menjaga tradisi warisan leluhur. Diantaranya upacara ‘Munggah Deha Teruna’ dimana empat anak yang baru menginjak masa remaja keturunan di Puri Satria Dalem Kaleran Kuta pada hari Selasa (11/12/2018).
Upacara yang dipuput oleh Ida Ratu Pedanda Putra Bluwangan Sanur itu diawali Upacara Ngekeb atau dipingit didalam kamar yang telah dipersiapkan secara khusus.
Pemucuk Puri Satria Dalem Kaleran I Dewa Gede Mayun menyatakan upacarai ‘Munggah Deha Teruna’ merupakan tradisi turun temurun yang tetap dilestarikan oleh pihak keluarga Puri Satria Dalem Kaleran Kuta meski ditengah gempuran hingar bingar wisatawan mancanegara.
“Ini sebagai bentuk ucap syukur kepada Ida Sanghyang Widhi Wasa karena anak-anak kami sudah bisa melewati kehidupan masa anak-anak dengan baik dan sehat serta memohon tuntunan kepada Tuhan dalam perwujudan Sang Hyang Semara Ratih agar kedepannya saat remaja bisa menjalani kehidupan bisa lebih baik lagi sehingga tahu mana yang baik dan tidak baik yang harus dilakukan dimasa remaja,” ucap Dewa Gede Mayun kepada media.
Adapun empat anak remaja keturunan Puri Satri Dalem Kaleran Kuta yang diupacarai Ngekeb atau dipingit dalam kamar sebagai rangkaian upacara Munggah Deha Teruna atau Ngeraja Swala untuk anak perempuan dan Ngeraja Singa untuk anak laki-laki yaitu Dewa Ayu Agung Widyaswari Putri Mahayuni (13 tahun), Dewa Made Dwiva Pramana Jaya (14 tahun), Dewa Ayu Sri Putri Meheswari (14 tahun), Dewa Made Putra Surya Nalendra (12 tahun).
Setelah melewati upacara Ngekeb, selanjutnya keempat anak yang menginjak masa remaja itu selanjutnya melalui upacara Ngunye atau Megayot dimana keempat anak yang menginjak remaja itu diarak sejumlah warga dengan menggunakan tandu melewati sejumlah ruas jalan di wilayah kampung turis Kuta. Tujuannya adalah memperkenalkan bahwa di Puri Satria Dalem Kaleran telah lahir anak-anak yang saat ini menginjak masa remaja agar diketahui oleh masyarakat luas
Menurut Dewa Gede Mayun, setelah mengenal keberadaan putra-putrinya yang menginjak masa remaja ini agar turut serta membantu mengawasi dan memberikan tuntunan didalam melaksanakan kehidupannya dan pengabdiannya di masyarakat bisa berjalan dengan baik.
“Harapannya kami sebagai orang tua tidak bisa mengawasi anak-anak kami selama 24 jam penuh, tentunya mengharapkan kepada masyarakat luas khususnya masyarakat Kuta ikut membantu membimbing dan mengawasi dalam kehidupan sehari-hari agar berjalan dijalan yang benar,” harapnya.
Puncak acara ‘Munggah Deha Teruna’ digelar persembahyang di Pura Bale Agung atau Pura Desa Kuta untuk memohon Ida Sanghyang Widhi Wasa yang dalam hal ini Ida Betara Kahyangan Tiga agar senantiasa diberikan sinar suci tuntunan kebajikan.
“Dengan harapan agar anak-anak kami yang menginjak masa remaja yang tentu ikut dalam kehidupan sosial kemasyarakatan di banjar dan di desa adat selalu diberikan tuntunan sinar terang agar bisa berjalan dijalan yang benar,” tandasnya mengakhiri. (*)