Menko Luhut: Bali Dapat Pemasukan Rp 1,2 Triliun dari Pertemuan IMF-WB

KataBali.com – Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan sidang tahunan IMF-WB di Nusa Dua Bali akan memberi keuntungan bukan saja bagi negara juga Bali sebagai tempat penyelenggara.

“Selain promosi bagi pariwisata Bali, sidang yang diikuti sekitar 34 ribu peserta itu juga memberi pemasukan Rp1,2 triliun bagi Bali,” jelas Luhut menjawab pertanyaan usai menghadiri talkshow dengan tema “Yang Muda Yang Bicara”, Sabtu (6/10) di Monumen Bajra Sandi Renon.

Talkshow dihadiri ratusan anak muda dan atlit pencak silat peraih Asian Games 2018 Komang Harik Adi Putra juga dirangkai dengan Deklarasi “Teman Jokowi Bali”. Dalam deklarasi dilakukan pula penyerahan mandat kepada Komang Ramantya sebagai Ketua DPD Relawan Teman Jokowi oleh Ketua Umum Relawan Teman Jokowi Andre JO Sumual.

Kepada wartawan, Menko Kemaritiman mengatakan meski untuk penyelenggaraan IMF-WB menelan dana Rp 566 miliar, namun dari event itu diprediksi akan memberi pemasukan jauh lebih besar yakni sekitar Rp1,2 triliun. Pun anggaran yang dikeluarkan juga akan dinikmati sejumlah daerah termasuk Bali. Luhut mencontohkan adanya pembelian 500 komputer yang akan dipakai selama sebulan saja. Setelah itu peralatan tersebut akan didistribusikan ke sejumlah daerah di antaranya Bali. Bahkan sebagian dari anggaran digunakan untuk membangun proyek Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai.

Dari sisi promosi Bali juga diuntungkan dengan kehadiran begitu banyaknya peserta. Menurut Luhut dari prediksi sekitar 19 ribu peserta dari 189 negara ternyata yang datang sampai hari itu sudah 33 ribu lebih. Melihat begitu besarnya peserta yang datang ini sangat menguntungkan. “Jadi kalau ditolak, maka Bali yang rugi,” jelasnya. Menko Kemaritiman minta jangan bohongi rakyat soal anggaran dalam penyelenggaraan sidang IMF-WB yang dijadwalkan berlangsung pada 8-14 Oktober ini. (jcbe)

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *