Ketua KSBJ-Gus Dita Sebut Bajra Cari Sensasi

KataBali.com – Jembrana. Pernyataan Bajra Pamungkas yang mengatasnamakan dirinya dari Peguyuban Musisi Jembrana (PMJ) di Griya Sabasari, Renon saat penyampean aspirasi kepada Rai Mantra terkait bansos Rp 70 juta dibantah keras oleh Ketua Komunitas Seni Budaya Jembrana (KSBJ) Gus Dita.
Bahkan Gus Dita menyebut Bajra telah membual dan cari sensasi agar dianggap hebat. Menurut Gus Dita bantuan dari Pemkab Jembrana senilai Rp 70 juta tersebut telah cair tahun lalu dan diberikan kepada kelompok seni dalam hal ini KSBJ yang dia pimpin, bukan kepada kelompok masyarakat pendukung salah satu paslon.
“Bantuan ini cair tahun lalu dan KSBJ sebagai penerimanya. Jadi tidak ada kaitannya dengan Pilgub karena bantuan itu cair jauh sebelum putaran Pilgub dan sebelum pendaftaran calon,” tegasnya, Senin (18/6/2018).
Lagi pula, bantuan itu dicairkan berdasarkan pengajuan proposal pada tahun 2016. Saat itu Peguyuban Musisi Jembrana (PMJ) yang diketuai dirinya yang mengajukan proposal pembelian seperangkat sound sistim senilai Rp 70 juta ke Pemkab Jembrana.
Namun beberapa bulan setelah proposal tersebut diajukan, PMJ pecah menjadi dua kelompok seni, yakni KSBJ dan Pujer. Perpecahan tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan melalakukan perbaikan proposal yang telah diajukan.
“Setelah pecah, saya dan beberapa teman seniman Jembrana membentuk KSBJ dan saya sendiri sebagai ketua KSBJ. Sedangkan Bajra dan beberapa teman lainnya membentuk Pujer dan Bajra sendiri sebagai ketuanya,” tutur Gus Dita.
Setelah PMJ itu pecah menjadi dua kelompok seni di Jembrana lanjut Gus Dita, dirinya langsung berkordinasi dengan Pemkab Jembrana untuk memperbaiki proposal, sehingga dalam proposal tersebut bukan PMJ yang mengajukan, melainkan KSBJ, sedangkan Pujer sebagai organisasi baru tidak pernah mengajukan proposal.
“Jadi saat bantuan itu cair, wajar pemerintah ngasi KSBJ karena KSBJ yang mengajukan permohonan. Pujer wajar tidak dapat karena tidak pernah mengajukan permohonan ke pemerintah daerah,” terangnya.
Gus Dita, bantuan tersebut sudah diterimanya setahun lalu jauh sebelum putaran Pilgub dimulai dan telah diwujudkan menjadi perangkat sound siatem untuk menunjang kegiatan seni di Jembrana serta telah di SPJ kan.
“Jadi saya tegaskan bantuan ini tidak ada hububangannya dengan Pilgub. Ngawur itu Bajra, lagian saat itu ada kelompok seni lainnya yang dapat bantuan, diantaranya Yayasan Seni Jembrana (YSJ) dan bantuan diserahkan secara bersamaan,” tutupnya.
Hal senada disampaikan oleh Ketua Yayasan Seni Jembrana (YSJ) Dewa Putu Darmada. Menurutnya bantuan tersebut dicairkan kepada kelonpok seni di Jembrana jauh hari sebelum putaran Pilgub dimulai dan berdasarkan pengajuan proposal tahun 2016.

 

 

Disisi lain Wakil Bupati Made Kembang Hartawan mengatakan, bansos dicairkan berdasarkan pengajuan permohonan bantuan dari kelompok, termasuk kelompok seni yang ada di Jembrana.
Termasuk bantuan senilai Rp 70 juta tersebut diberikan kepada kelompok seni KSBJ karena KSBJ sebelumnya mengajukan permohonan bantuan kepada Pemkab Jembrana dan tidak pernah ada permohonan bantuan dari Bajra atasnama Peguyuban Musisi Jembrana.
“Bagaimana bisa kita serahkan bantuan kepada kelompok yang tidak pernah mengajukan permohonan bantuan, ini kan lucu. Lagian bantuan itu dicairkan jauh sebelum putaran Pilgub. Jadi jangan ngarang-ngaranglah,” tukas Kembang.(rlsgd)

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *