Ny.Ayu Pastika Salut dengan Inovasi Perajin pada Lomba Desain Tenun PKB ke-39

KataBali.com – Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali Ny. Ayu Pastika menyatakan apresiasi dan kekagumannya terhadap inovasi dan kreatifitas yang ditunjukkan para penenun Bali pada ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-39 Tahun 2017. Hal tersebut diutarakannya saat didaulat menjadi juri kehormatan pada Lomba Desain Tenun ATBM/Cagcag serangkaian pelaksanaan PKB di Lantai I Gedung Ksirarnawa Taman Budaya Denpasar, Rabu (21/6).
Salah satu hal yang mengundang decak kagumnya adalah inovasi sejumlah perajin dalam menciptakan mesin serupa cagcag untuk memproduksi tenun yang biasanya harus dikerjakan secara manual. Dengan mesin yang dirancang sedemikian rupa, mereka mampu menghasilkan karya tenun ikat seperti songket yang nyaris tak ada bedanya dengan produk yang dihasilkan alat tenun tradisional. Selain hasil yang lebih berkualitas, penggunaan mesin yang dirancang secara khusus diyakini mampu meningkatkan produtifitas para perajin.
Ayu Pastika berharap para perajin terus melakukan inovasi agar ke depannya mampu menghasilkan karya berkualitas dan berdaya saing. Terlebih, industri kerajinan tenun di provinsi lain saat ini berkembang begitu pesat.

 

“Jika tidak ikut berinovasi, saya khawatir nanti kita kalah saing,” ujarnya. Selain inovasi menciptakan alat tenun modern, ia pun mendorong kreatifitas para perajin dalam menciptakan motif yang lebih variatif, menarik dan baru.

 

Pada bagian lain, Ayu Pastika menekankan pula agar para perajin tetap menjaga ciri khas tenun Bali. Apapun kreatifitas dan inovasi yang dilakukan, para penenun diminta tetap bermain dalam pakem endek dan songket. “Karena dua jenis tenun itu merupakan ciri khas Bali, jangan memadukan dengan batik karena akan mengaburkan identitas kita,” ucapnya.

 

Ke depannya, Dekranasda Provinsi Bali berkomitmen untuk terus melakukan pembinaan terhadap para perajin untuk menciptakan desain yang lebih  inovatif.
Menurut Ayu Pastika, inovasi dan kreatifitas merupakan kunci bagi para perajin dalam memenangkan persaingan baik di pasar lokal, nasional hingga internasional.

 

Lomba desain tenun diikuti para perajin duta Kabupaten/Kota diantaranya Swastika dari Karangasem, Tuhu Batu dari Gianyar, Surya Nadi dari Denpasar, Sri Widhi dari Kabupaten Klungkung, Putri Mas dan Bali Nusa.
Penilaian dilakukan oleh para juri yang berkompeten antara lain I Ketut Murdana, I Made Suparta, I Nyoman Suardina dan I Nyoman Laba.

 

Dalam melakukan penilaian, dewan juri mengacu pada beberapa kriteria antara lain motif, kebaruan desain, kreatif dan inovatif serta deskripsi produk.
Pada hari yang sama juga digelar lomba desain emas/perak yang diikuti sejumlah perajin.

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *