JELANG FORUM IMF DAN WORLD BANK TAHUN DEPAN, BALI HARUS SERIUS TANGANI SAMPAH
Terlebih lagi, saat ini Indonesia tetap menjadi primadona bagi wisatawan mancanegara. Tercatat Indonesia menduduki peringkat ke 6 dunia tujuan wisata favorit dunia, dengan Bali sebagai jawaranya no 1. Akan tetapi, di sisi lain dari 40 negara dengan teknologi majudi dunia, Indonesia menduduki peringkat ke 2 negara paling jorok setelah Tiongkok, terutama karena masalah penanganan sampah dan limbah. “Kenyataan ini tentu saja menampar keras wajah wisata kita, terutama Bali. Apalagi Bali sering menjadi tuan rumah bagi even internasional,” imbuhnya.
“Pemerintah Kabupaten/Kota harus kompak dengan Pemerintah Provinsi juga, jangan saling lempar tanggung jawab, karena ini adalah bentuk tanggung jawab kita terhadap rakyat. Dan saya minta tahun 2018 semua sudah beres, agar even besar tersebut terselenggara, Bali bisa bersih dari sampah,” tegasnya. Bahkan sebagai bentuk keseriusannya, Menko Luhut juga mengajak serta investor yang khusus menangani sampah dan telah berhasil di dua kota besar di Indonesia, yaitu Jakarta dan Surabaya. Kedua investor tersebut adalah PT Jakarta Propertindo atau Jakpro serta PT Sumber Organik.
“Saya harap bisa diperbaiki sehingga layak menyambut para delegesi,” jelasnya. Selain itu kondisi landasan pacu juga dirasa kurang menurutnya untuk menyambut sekitar 12 rb hingga 15 rb delegasi tahun depan. Untuk itu ia berharap Pemerintah Pusat melalu Kementrian Perhubungan bisa menambah kembali landasan pacu di Bandar Udara Ngurah Rai. Infratsruktur lain yang disinggung Pastika adalah keberadaan Under Pass yang rencananya akan dibangun di Bandara Ngurah Rai demi mengurai kemacetan di sana. “Dari pada membangun Under Pass, saya lebih tertarik membangun Fly Over, karena dari segi biaya dan waktu bisa menghemat hingga 3 kali lipat. Jadi sisa dana bisa dialokasikan untuk membangun lagi Fly Over di tempat lain yang rawan titik kemacetan,” sarannya.
Sementara Menteri Pariwisata dan Perhubungan siap mendukung acara akbar tahun depan hingga tuntas. Dari permasalahan infrastruktur hingga promosi dan penambahan destinasi pariwisata pendamping Bali yang baru akan dikemas demi menyukseskan even internasional tersebut. jcjy