Koster Pada LK II HMI, OKM Harus Konsisten, Berani, dan Tegas Melaksanakan 4 Komitmen Kebangsaan
KataBali.com – Seluruh komponen bangsa harus memiliki komitmen dan konsisten menjalankan, 4 (empat) Komitmen Kebangsaan, yaitu Pancasila sebagai Ideologi dan Dasar Negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika.
Karena tak ada satu negara pun di dunia akan mengalami kemajuan kalau terus mempermasalahkan ideologi. Hal ini ditegaskan Anggota Komisi X DPR RI DR. Ir. Wayan Koster, MM, saat sebagai pemateri dalam Pelatihan Kader II (Intermediate Training) Tingkat Nasional Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Denpasar, di Kuta, Sabtu lalu (25/3).
Dalam pelatihan yang diikui sebanyak 45 orang utusan dari Cabang HMI utusan seluruh Indonesia ini, Koster yang lebih dikenal dengan KBS (Koster Bali Satu) menyatakan peranan organisasi kemahasiswaan baik itu Senat Mahasiswa maupun organisasi diluar Senat, seperti HMI, GMNI dan organisasi kemahasiswaan lainnya, sangat besar dalam perjalanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Semasa kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1981, Koster yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini, sangat aktif dalam gerakan kemahasiswaan.
Bahkan Koster ini mengaku ikut merancang struktur organisasi Senat Mahasiswa, yang merupakan jalan tengah antara kepentingan pemerintah dan mengakomodasi aspirasi mahasiswa, paska dibubarkannya Dewan Mahasiswa oleh pemerintah.
Kembali ke peran organisasi Kemahasiswaan menurut Koster, saat ini sudah berbeda, jika dibandingkan pada era reformasi tahun 1998. Dulu pada era reformasi gerakan mahasiswa sangat progresif, tujuannya untuk menjatuhkan pemerintahan orde baru.
“Reformasi motor pengeraknya adalah mahasiswa. Tanpa gerakan mahasiswa dan organisasi mahasiswa tentu ceritanya lain,”ujar Koster. Berbeda dengan kondisi saat ini, dinamika gerakan Organisasi Kemahasiswaan menurun. Namun demikian Organisasi Kemahasiswaan lebih sensitif terhadap problematika yang terjadi di masyarakat.
“Organisasi Kemahasiswaan seperti HMI berani mengkritisi, mendobrak kebijakan pemerintah yang merugikan masyarakat. Organisasi Kemahasiswaan harus membawa satu misi agar negara ini dikelola dengan baik untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat,” tegasnya.
Ditambahkan Koster, organisasi Kemahasiswaan adalah menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat, bagi bangsa dan negara untuk mewujudkan kepentingan bangsa, bukan hanya sebatas kepentingan internal organisasi masing-masing saja.
Untuk mewujudkan kepentingan bangsa tersebut, organisasi Kemahasiswaan harus memiliki kesamaan presepsi melaksanakan cita-cita nasional, Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Politisi senior asal Desa Sembiran, Tejakula, Buleleng ini mengungkapkan, belakangan diakui atau tidak memang ada upaya-upaya pihak tertentu yang menginginkan menganti Pancasila dengan ideologi lain. Dirinya mengingatkan tidak ada satupun negara di dunia akan maju jika masih mempermasalahkan ideologi.
Koster mengajak seluruh warga Negara Indonesia tidak boleh mundur, dan menghadapi pihak-pihak yang berupaya mengganti Pancasila. Setelah pemaparan materi, sempat terjadi dialog hangat. Sejumlah pertanyaan kritis sempat dilontarkan oleh perserta pelatihan, yang dijawab dengan lugas dan oleh Koster yang sudah tiga periode malang melintang sebagai legislator Senayan. Sebelumnya kegiatan pelatihan ini juga dihadiri Ketua Umum PB HMI Mulyadi P. Tamsir. jcjy