Jelang Hari Raya Nyepi, Gubernur Pastika Sidak Kesiapan Rumah Sakit

KataBali.com – Menjelang Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1939 yang jatuh pada Selasa (28/3), Gubernur Bali Made Mangku Pastika memantau kesiapan sejumlah rumah sakit. Setelah melakukan sidak ke RSUD Sanjiwani Gianyar, Sabtu (25/3), Gubernur Pastika yang didampingi Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali I Dewa Gede Mahendra Putra,SH. MHmenyambangi RSUD Mangusada Badung, Minggu (26/3).

Diterima oleh Direktur RSUD Mangusada dr. I Nyoman Gunarta,MPH, Gubernur Pastika menanyakan kesiapan rumah sakit ini dalam melayani masyarakat pada Hari Raya Nyepi. Dia berharap, seluruh rumah sakit tetap siaga dan memberi layanan optimal bagi masyarakat yang membutuhkan. “Kalau sampai ada yang tak tertolong, kita ikut berdosa,” ujarnya. Menurut Pastika, selain  antisipasi kedatangan pasien saat Hari Raya Nyepi, kesiagaan tenaga medis pada malam pengerupukan juga harus ditingkatkan.

Dalam kesempatan itu, Pastika juga menanyakan kondisi 62 Warga Banjar Tambaksari dan Banjar Muncan Desa Kapal, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung yang mengalami keracunan makanan dan sempat dirawat di RSUD Badung pada Sabtu (25/3) malam. Dia mengapresiasi kesigapan RSUD Mangusada sehingga masalah tersebut dapat tertangani dengan cepat. Di sela-sela kunjungannya, Pastika sempat menemui I Made Sudana (75), salah seorang korban keracunan yang masih menjalani perawatan. Terkait dengan kasus keracunan massal ini, dia mengingatkan agar masyarakat lebih berhati-hati mengkonsumsi makanan. “Apalagi suasana hari raya, harus hati-hati makan,” imbuhnya.

Pada bagian lain, Gubernur Pastika  menyinggung tentang pentingnya keberadaan dokter senior pada proses triase pasien di Unit Gawat Darurat. “Kalau di luar negeri, yang ditugaskan pada triase pasien di UGD itu adalah dokter senior dan berpengalaman. Karena dia yang bertugas mengarahkan dan menentukan kelanjutan penanganan pasien yang baru masuk di UGD,” ucapnya.

Sementara itu, Direktur RSUD Mangusada dr. Gunarta memaparkan skenario yang sudah dirancang dalam memberi pelayanan mulai malam pengerupukan hingga pelaksanaan Hari Raya Nyepi. “Kami menyiagakan 34 unit layanan dengan dukungan 194 personil,” imbuhnya. Secara kebetulan, skenario pelayanan nyepi itu secara tak langsung sudah diujicoba dalam penanganan kasus keracunan makanan yang menimpa 62 warga Kapal. Dari 62 korban yang masuk rumah sakit, 61 orang langsung diperbolehkan pulang dan 1 orang harus menjalani rawat inap.

Sejalan dengan harapan Gubernur Pastika, pihaknya berkomitmen untuk memberi layanan optimal pada Hari Raya Nyepi. Selain kesiapan menghadapi Hari Raya Nyepi, Gunarta juga menyampaikan bahwa pihaknya tengah berupaya meningkatkan sarana dan prasarana penunjang kesehatan agar nantinya Rumah Sakit ini bisa naik menjadi Tipe A. jchb

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *