Waspada Jalur Singaraja – Bedugul, Tanah Longsor
KataBali.com – Jalur Singaraja – Bedugul yang dua hari sebelumnya, Kamis (9/2/2017) sempat lumpuh karena tertutup tanah longsor di Desa Candikuning, Baturiti, Tabanan, setelah sempat dibuka, kembali lumpuh tidak bisa dilalui kendaraan bermotor, Sabtu (11/2/2017)
Lumpuhnya jalan nasional tersebut karena adanya hujan lebat yang mengguyur wilayah Buleleng, Jum’at (10/2/2017) malam, yang mengakibatkan adanya tanah longsor yang menutupi badan jalan.
Selain tanah longsor yang menutup jalan, Senderan jalan di Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada juga longsor yang mengakibatkan sebuah mobil sedang nyaris terperosok masuk ke jurang sedalam puluhan meter.
Wayan Mustika, salah seorang warga Desa Gitgit menuturkan senderan jalan yang longsor tersebut diperkirakan terjadi pada Jum’at (10/2/2017) malam saat hujan deras. “Kejadian pastinya saya tidak tahu. Diperkirakan Jumat malam atau sabtu dini hari saat terjadi hujan lebat di sini,” katanya menduga.
Menurut Mustika, berdasarkan informasi yang diterimanya, selain tanah longsor pada senderan jalan tersebut, pada beberapa titik jalan nasional tersebut juga terjadi tanah longsor yang longsoran tanahnya menutup jalan.
“Selain tanah longsor, juga ada pohon dan tiang listrik yang tumbang dan menutup jalan,” katanya.
Kapolres Buleleng AKBP Made Sukawijaya saat dikonfirmasi wartawan membenarkan kejadian tersebut. “Betul, ada tanah longsor pada jalur terebut di empat belas titik yang diakibatkan hujan deras,” katanya, Sabtu (11/2/2017) siang.
Menurut Kapolres Buleleng, akibat adanya tanah longsor tersebut jalur nasional Singarja – Bedugul tidak bisa dilalui kendaraan, sehingga arus lalu lintas dialihkan ke jalur alternatif.
“Kendaraan dari Singaraja dialihkan melalui jalur Pupuan (Tabanan) atau lewat jalur Singaraja-Gilimanuk. Selain itu, jalur alternatif lainnya adalah melalui jalan di Desa Selat yang tembus ke Desa Asah Gobleg, Kecamatan Banjar,” paparnya. (KN-Kb)