Rekomendasi PDIP Bisa Berubah

KataBali.com -Meski dari hasil keputusan Rapat Kerja Cabang (Rakercab) 8 DPC PDI Perjuangan (PDIP) di 8 kabupaten sepakat untuk mengusung Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster sebagai calon gubernur (cagub) di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali 2018, akan tetapi dengan belum adanya rekomendasi resmi dari DPP PDIP, maka keputusan hasil rakercab masih berpeluang  berubah.
Seperti ditegaskan Mantan Komisioner KPU RI yang juga konsultan Politik I Gusti Putu Artha. Pada Diskusi Terbuka dengan tajuk ” Pancasila, Tantangan Kebhinekaan dan Dinamika Politik Bali 2017″ yang digelar oleh DPD Persatuan  Alumni Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia  (PA GMNI) di Kubu Kopi, Sabtu kemarin (7/1).
Pada Diskusi yang menghadirkan sejumlah pembicara seperti Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD PDIP Bali IGN Alit Kelakan; Ketua KPU RI I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi; dan Guru Besar Fakultas Pertanian UNUD Prof Dewa Suprapta, Artha menyatakan bahwa kendati dari internal PDIP melalui hasil rakercab sepakat mendukung Koster sebagai cagun Bali, namun dengan belum adanya rekomendasi resmi yang dteken oleh Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekretris Jenderal Hasto Kristanto, maka adanya dorongan akar rumput untuk mengusung anggota Komisi X DPR-RI dari Fraksi PDIP Dapil Bali bisa saja berubah.

 

“Sebelum B1-KWK diteken Mega dan Hasto semua bisa terjadi,”tandasnya.
Keyakinan Artha dengan masih adanya peluang dengan berubah rekomendasi Cagub dari PDIP itu jiga dicontohkan dengan kasus Pilkada Tabanan dan juga Pilkada Karangasem lalu. Meski Partai awalnya telah menentukan figur atau calon, namun di last minute, keputusan rekomendasi juga jatuh ditangan yang berbeda. “Sehingga saya sangat yakin PDIP akan sangat hati-hati keluarkan rekomendasi dan tak mau jadi keledai dan jatuh dua kali,”tegasnya.

 

Apalagi lanjutnya, dengan melihat dinamika dan perkembangan menjelang hajatan Pilgub Bali 2018, dan dengan adanya deklarasi Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra sebagai cagub Bali, maka semua bisa berubah. Bahkan sebagai konsultan politik, ia juga mendorong agar menggunakan seluruh kekuatan baik itu jaringan relawan ataupun jaringan partai politik (Parpol) besar dan kecil seperti Partai Gerindra, Partai Demokrat, dan lainnya.

 

“Sebaiknya juga RM (Rai Mantra) diusung PDIP karena hubungannya sangat dekat,”terang Artha.
Bahkam, terakhir soal keyakinanya bahwa rekomendasi PDIP akan berubah, yakni ketika pada saatnya nanti dri hasil survei atau elektabilitas RM juga masih bisa berubah. “Apalagi ketika hasil survei berubah, maka semua bisa saja berubah,”jelasnya.

 

Sementara itu, menyikapi pernyataan Putu Artha, Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD PDIP Bali IGN Alit Kelakan menyatakan bahwa pihaknya tak mau berhandai-handai. Menurutnya, bahwa dengan adanya keputusan Rakercab, sebagai kader dan pengurus akan tetap taat azas. “Keputusan (mengusung Koster sebagai cagub) itu adalah keputusam Rakercab. 8 DPC sudah dan hanya tinggal menunggu Denpasar dan masih proses,”terangnya.

 

Sehingga dengan adanya keputusan Rakercab, pihaknya tak mau berhandai-handai, “Kalau rekomendasi tentu kewenangan penuh pusat,”tegasnya.(JCJy)

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *