Gubernur Pastika Minta Kemenhub Perketat Pengawasan Jembatan Timbang

KataBali.com – Gubernur Bali Made Mangku Pastika menemui Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di sela-sela kunjungan kerjanya di Bali, Minggu lalu (23/10). Dalam pertemuan yang berlangsung di Ruang Gianyar Sanur Paradise Hotel tersebut, Pastika minta pihak Kementerian Perhubungan memperketat pengawasan pada jembatan timbang yang saat ini kewenangan pengelolaannya telah diambil alih pusat.

 
Lebih jauh, Pastika yang didampingi Kadis Perhubungan Provinsi Bali I Gusti Agung Ngurah Sudarsana,SH.MH dan Karo Humas I Dewa Gede Mahendra Putra,SH,MH mengemukakan sejumlah persoalan yang kerap muncul dalam pengelolaan jembatan timbang. Salah satunya adalah lemahnya pengawasan adanya permainan yang mengakibatkan kendaraan dengan kelebihan tonase dapat melenggang melewati jembatan timbang. Dia berharap Kemenhub menjadikan momentum pengambilalihan kewenangan ini untuk menetapkan standar yang berlaku secara nasional dalam pengelolaan jembatan timbang.

 

 

“Yang sering terjadi di lapangan, sopir truknya bilang kalau di Jawa mereka diperbolehkan, sementara kalau standar kita di Bali sudah jauh melebihi batas tonase,” tuturnya. Menurut Pastika, kelebihan muat rata-rata tiap truk pun tak tanggung-tanggung yaitu mencapai 10 ton.

 

 

“Bayangkan saja kalau tiap kapal penyebarangan menampung 33 truk, itu artinya kelebihan muatnya mencapai 330 ton. Itu sangat membahayakan,” imbuhnya. Selain membahayakan penyeberangan, kelebihan tonase ini juga sangat merugikan Bali sebagai daerah tujuan. Kerusakan jalan dan kemacetan, imbuh Pastika,merupakan dampak negatif yang harus ditanggung Bali karena kelebihan muat truk yang datang dari luar, khususnya Jawa. “Kuncinya di jalur Pantai Utara Jawa, pengawasan pada jembatan timbang harus diperketat,” pintanya.

 

Pada bagian lain, lemahnya pengawasan pada jembatan timbang juga dimanfaatkan sjeumlah oknum petugas di lapangan untuk melakukan pungli terhadap pengemudi truk. Mengingat banyaknya persoalan yang muncul, dia menilai pengelolaan jembatan timbang butuh perhatian serius jajaran Kemenhub.

 

Selain menyoroti jembatan timbang, Pastika juga menyampaikan harapan Bali untuk dapat segera mewujudkan pembangunan bandara baru di kawasan utara. Dijelaskan Pastika, dari sejumlah alternatif yang berkembang dan telah dikaji, pembangunan di kawasan Buleleng Timur (Kubutambahan, red) dinilai paling memenuhi syarat dari aspek teknis penerbangan. Hingga saat ini, investor dari Kanada Airport Kinesis Consultant (AKC) paling serius untuk menjajaki penawaran investasi. Menurut Pastika, konsep yang mereka tawarkan paling minim dampak sosial karena landasan pacu sepenuhnya akan dibangun di atas laut, setengah reklamasi dan sisanya menggunakan tiang pancang.

 

 

 

“Kalau menggunakan daratan, akan banyak sekali lahan produktif yang harus kita korbankan. Bellum lagi wilayah perkampungan dan tempat suci yang tak mudah dalam proses pembebasan,” urainya. Karenanya, Pastika minta pihak Kemenhub melakukan kajian terhadap penawaran pihak AKC untuk selanjutnya dapat dikeluarkan ijin lokasi. Agar lebih yakin, Pastika minta Kemenhub menjadwalkan untuk menerima paparan dari pihak AKC.

 

Dalam kesempatan itu, Pastika juga berharap pihak Kemenhub mempertimbangkan pembangunan jalur kereta api di atas sawah yang menghubungkan Kuta-Ubud. Menurutnya, hal ini penting untuk mengatasi kepadatan lalu lintas pada jalur wisata tersebut.

 

Menteri Budi Karya menyampaikan apresiasi atas berbagai masukan dan harapan yang disampaikan Gubernur Pastika. Sebagai daerah tujuan wisata utama, pihaknya memang memberikan perhatian khusus terhadap sektor perhubungan di wilayah ini. Terkait dengan pengelolaan jembatan timbang, pihaknya berencana melibatkan pengelola independen, memperketat pengawasan dan menyeragamkan regulasi yang berlaku di semua wilayah.

 

 

Dengan pola ini, dia berharap persoalan yang kerap muncul dalam pengelolaan jembatan timbang dapat diminimalisir. Menurut Menhub, optimalisasi program tol laut juga menjadi bagian penting dalam upaya mencegah kerusakan jalan yang disebabkan kelebihan tonase. Sementara terkait dengan harapan Pastika untuk mewujudkan pembangunan bandara baru di wilayah utara, pihaknya akan melakukan kajian intensif terhadap alternatif yang mulai mengerucut ke kawasan Buleleng Timur. “Kita akan kaji dan cari alternatif yang paling kecil dampak negatifnya,” ujar dia.

 

 

Selain bertemu dan menerima masukan dari Gubernur Pastika, Menhub Budi Karya yang didampingi jajarannya juga meninjau sejumlah objek yang berkaitan dengan bidang perhubungan seperti bandara, pelabuhan dan terminal. (JCHBl)

 

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *