Ngerestitiang Jagad Bali Ajeg lan Santhi, Bupati Eka Tangkil Ke Beberapa Pura

 
KataBali.com – Sebagai umat Hindu dan warga Bali yang cinta akan budaya dan warisan leluhur serta berharap Bali selalu ajeg dan santhi, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti melakukan persembahyangan di beberapa Pura di daerah Bali Selatan, yakni Pura Geger Dalem Pemutih, Desa Adat Peminge Kelurahan Benoa Kecamatan Kuta Selatan Badung dan Pura Luhur Uluwatu pada hari Rabu (6/7), persembahyangan dilanjutkan di Pura Tanah Kilap Denpasar pada hari Jumat (8/7) dan pada hari Sabtu lalu (9/7) 
Bupati Eka melakukan  persembahyangan di Pura Campuhan Padang Galak Sanur dan Pura Sakenan.
Bupati perempuan pertama di Bali tersebut mengatakan libur panjang memperingati Hari Raya Idul Fitri diisi dengan kegiatan positif yakni bersembahyang di beberapa Pura untuk memohon keselamatan alam semesta, jagad serta rakyat Bali.
“Mengisi liburan panjang kali ini dimanfaatkan dengan berbagai kegiatan oleh masyarakat kita, Namun saya pribadi pada momen baik ini ingin lebih mendekatkan diri pada beliau, memohon petunjuk agar selalu diberi kemudahan dan kelancaran dalam mengemban tugas menjadi pimpinan daerah,” ungkapnya.
 
Menurutnya, persembahyangan yang dilakukan juga  merupakan sebuah bentuk sujud syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widi atas segala kemurahan dan kemudahan yang diberikan, sehingga sampai saat ini dirinya masih diberi kepercayaan memimpin Kabupaten Tabanan dan mengantarkan rakyat Tabanan meraih berbagai prestasi gemilang.
“Diberi kesempatan memimpin Kabupatan Tabanan untuk kedua kalinya merupakan suatu berkah sekaligus tanggung jawab besar. Saya ingin memanjatkan doa sujud syukur dan berharap bisa mengemban tugas dengan sebaik-baiknya bersama pimpinan daerah yang lainnya untuk mengajegkan Bali,” ungkapnya.
 
Dirinya juga mengajak seluruh umat untuk menjaga alam, karena alam beserta isinya adalah wujud dari Ida Sang Hyang Widi Wasa sang pencipta.
” Saya mengingatkan seluruh umat agar selalu bersyukur, karena hidup ini hanya titipan beliau dan yang kekal hanyalah tabungan karma kita. Jadi, rajinlah menabung karma membantu umat, dan selalu berpikir positif,” ajaknya.
Bupati yang mencintai dunia spiritual ini menambahkan, apabila kita telah berpikir positif maka alam juga akan senantiasa bersahabat.
“Dengan mendalami spiritual saya mendapat kebahagiaan bathin dan merasa dekat dengan sang pencipta. Sudah menjadi kewajiban bagi setiap umat untuk menjalankan swadarma agama, swadarma negara, swadarma kepatutan dan swadarma usadha,” ungkapnya. 
 
Dirinya tidak menampik, kesuksesan yang diraih tidak bisa lepas dari dukungan berbagai pihak, terutama masyarakat yang menjadi motor penggerak pembangunan.
Karenanya, dia berharap masyarakat selalu menjaga tali silaturahmi, menjaga kerukunan, komunikasi dan koordinasi agar segala bentuk tantangan baik dari dalam maupun luar bisa ditangani dengan baik.
“Musuh terbesar itu sebenarnya ada pada diri kita sendiri, yakini sadripu, karena itu perlu keimanan yang tinggi agar kita bisa membentengi diri kita terhadap tantangan baik dari luar maupun dari dalam,” ujarnya.
Selama melakukan persembahyangan, Bupati Eka tidak henti-hentinya mengagumi kemegahan dan keindahan Pura yang merupakan salah satu warisan leluhur yang harus selalu dijaga kesakralannya, karena menurutnya, Bali memiliki daya tarik luar biasa dan disebut sebagai Pulau Dewata karena keindahan alam dan ornamen Pura yang memiliki nilai kesakralan yang luar biasa.
“Sebagai umat Hindu sudah menjadi kewajiban kita untuk selalu mejaga kebersihan dan kesakralan tempat suci yang kita miliki, karena Pura merupakan warisan leluhur tempat Ida Sang Hyang Widi berstana,” imbuhnya.
Di beberapa pura yang dikunjungi  tersebut Bupati Eka menghaturkan punia sebagai bentuk persembahan terhadap Ida Sang Hyang Widi Wasa. (Ep)
 

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *