Ditilang Karena Kelebihan Muatan, Sopir Truk Blokade Jembatan Timbang
KataBali.com – Tindakan penilangan dan menahan STNK oleh petugas Jembatan Timbang (JT), Cekik, Gilimanuk, Jembrana terhadap truk bermuatan melebihi tonase yang telah ditentukan ternyata berbuntut panjang.
Sore ini sejumlah sopir truk yang kesal dengan tindakan tegas petugas justru melakukan perlawanan dengan menggelar aksi blokade jalan masuk menuju jembatan timbang dengan menggunakan truk-truk mereka.
Akibatnya, sejumlah truk yang baru datang dari arah pelabuhan tidak bisa masuk jembatan timbang. Semakin sore kedatangan truk dari arah pelabuhan semakin padat, sehingga menimbulkan antrean yang cukup panjang serta menimbulkan kemacetan di jalur Gilimanuk-Denpasar.
Hingga pukul 18.30 wita petang tadi antrean truk yang mau masuk jembatan timbang sudah mencapai tiga kilo. Kondisi ini tentu saja diprotes oleh sejumlah sopir truk bermuatan ringgan lantaran tidak bisa melanjutkan perjalanan.
“Masak saya yang muatan ringgan ikut kena getahnya. Saya tidak bisa jalan karena jalan masuk jembatan timbang ditutup truk melebihi tonase. Padahal saya harus cepat sampai Denpasar,” keluh Wiyanto (43) sopir truk asal Probolinggo yang mengaku memuat snek makanan ringan, Senin (9/5/2016) petang.
Sementara Bambang Sujito (47), sopir truk asal Surabaya mengaku kesal dengan tindakan petugas yang menilangnya disertai penahanan STNK truknya.
”Saya sudah dari jam 08.00 pagi tertahan disini, mana belum makan lagi. Saya akui saya melanggar, muatan melebihi tonase. Kalau ditilang silahkan tilang tapi jangan dong STNK ditahan, kann ngak berani melanjutkan perjalanan tanpa STNK,” protes Sujito.
Mengetahui antrean semakin panjang, petugas jembatan timbang mencoba mencari solusi dengan melakukan negosiasi kepada para sopir truk. Namun hingga petang ini para sopir truk yang memblokade jalan belum bergeming sedikitpun.
Kepala UPT Jembatan Timbang Provinsi Bali Suhartana belum bisa dikonfirmasi terkait masalah tersebut.(izz)