Metode SPAM dan Revitalisasi Infrastruktur, PDAM Bali Menjawab Tantangan MEA
KataBali.com – Bali dikenal masyarakat dunia sebagai destinasi wisata, dukungan sumberdaya manusia dan potensi alaminya membuat wisatawan dari dalam dan luar negeri berbondong-bondong mengunjungi lokasi berbagai belahan kabupaten seluruh Bali. Ditemui ditempat kerjanya pada Rabu (20/4) Made Lestariana mantan atlet Tenis Meja yang kini aktif menjadi orang nomor satu di PDAM Buleleng ini banyak berbagi informasi.
Bahwa setelah sebelumnya PDAM Buleleng Provinsi Bali, yang dikenal sebagai Perusahaan air minum milik daerah yang pertama di Indonesia yang menyuplai air minum siap konsumsi pada 2006 silam. PDAM dibawah kepemimpinan I Made Lestariana, SE kembali mencuatkan visi kedepannya dalam rangka meningkatkan peran PDAM Buleleng dalam hal pelayanan publik dan peningkatan PAD (Pendapatan Asli Daerah) sesuai permendagri Nomor 2 Tahun 2007.
Pada 2015 silam, belum genap setahun memimpin PDAM Buleleng. Mantan Atlit Tenis Meja ini mengukir prestasi dengan memperoleh Penghargaan Perpamsi Award 2015 kategori Kabupaten di bawah 50.000 pelanggan PDAM wilayah IV Bali, NTB, NTT, Maluku dan Papua.
Penghargaan diserahkan oleh Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia DR. Ir. Mochamad Basoeki Hadi Moeljono, M.Sc kepada Sekda Buleleng Ir. Dewa Ketut Puspaka,MP mewakili Bupati Buleleng di Hotel Bidakara Jakarta pada acara Indonesia Water and Waste Water Expo & Forum (IWWEF)
Selain itu komitmen Kementrian Pekerjaaan Umum (PU) atas prestasi PDAM di Bali Utara ini adalah tapi pembangunan infrastruktur pengembangan SPAM seperti SPM Mumbul untuk Buleleng Tengah, SPAM Air Sanih utk buleleng timur dan SPAM Titab utk buleleng barat
untuk melayani masyarakat Buleleng di belahan timur. Seperti diketahui SPAM adalah Sistem Penyediaan Air Minum. Sehingga dengan sistem ini mereka mudah terakses kebutuhan air minum yang merupakan kebutuhan vital masyarakat juga sebagai standarisasi pariwisata.
“Prestasi PDAM kami membuat Kementrian PU berkomitmen dan menunjukkan komitmennya dengan membantu masyarakat Bali dalam mencukupi suplai air bersih di daerah timur Bali Utara yang dikenal kering dan mengalami kelangkaan air bersih,” tutur Made Lestariana pada jum’at (01/04).
Dihadapan awak media, Direktur PDAM ini mengungkapkan bahwa titik leadership saat ini menentukan potensi berkembang tidaknya suatu badan usaha, yang notabenenya adalah milik daerah. Sehingga dalam agenda dua tahunan yang diselenggarakan Persatuan Perusahaan Air Minum Indonesia (PERPAMSI) tersebut,
PDAM Buleleng dinilai telah memberikan kinerja pelayanan terbaik air minum dan sanitasi. Data dalam penilaian ini diambil dari penilaian kinerja Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air (BPPSPAM) atas audit regular kinerja yang di laksanakan oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Sedangkan dalam menjawab tantangan MEA 2015 hingga 2020 mendatang, dimana Indonesia harus menyiapkan diri secara sehat, trampil dan kompetitif menghdapi gempuran produk Negara-negara Asean lainnya.
Maka, PDAM Buleleng Bali yang telah memiliki anak perusahaan Yeh Buleleng yang memproduksi air minum kemasan telah menyiapkan strategi-strategi ekspansi lebih jauh. Terlebih Dukungan pemerintah daerah dibawah kepemimpin Putu Agus Suradnyana dan Nyoman Sutjidra selaku Kepala Daerah di Kabupaten Buleleng, senantiasa mendukung setiap rencana dan kegiatan ekspansive yang akan diambil oleh PDAM Buleleng Bali ini. (Jung)