SMS Siapkan 31 Program Atasi Kemiskinan dan Keterbelakangan Karangasem

KataBali.com – Pasangan calon Bupati Wayan Sudirta dan Wakil Bupati Made Sumiati (SMS) menyiapkan 31 program dalam menuntaskan masalah kemiskinan dan keterbelakangan yang masih membelit Kabupaten Karangasem, Bali.

Dua masalah besar dihadapi di Karangasem adalah kemiskinan dan keterbelakangan dari tahun ke tahun belum mampu dituntaskan.

“Pasangan SMS dalam mengatasi kemiskinan dan keterbelakangan di Karangasem memiliki 31 program yang seluruhnya terukur dan realistis,” tegas SUdirta sesaat sebelum debat kandidat di Hotel NIkki Denpasar Minggu (22/11/2015).

Dia menekanakan, bahwa 31 program itu bisa dijalankan karena anggaran tersedia di Karangasem.

“Ada dana Rp 1,3 Triliun dan kita punya Presiden Joko Widodo yang saya yakin siap membantu Karangasem,” sebut dia.

Program mendesak yang mesti dibereskan di Karangasem menyangkut keteresiaan air. Apalagi, jika memasuki musim kemarau./

Pertama, program pertama masalah air, apalagi, jika memasuki musim kemarau, warga kesulitan air bersih.

“Jadi proyek dam telaga waja harus diselesaikan,” tegas pasangan nomor urut 1 itu.Selain itu, pihaknya menargetkan pembangunan 5000 cubang setiap tahunnya. Juga, harus ada tangki-tangki ari untuk mengatasi air di musim kemarau.

Berikutnya, dalam keadaan darurat masalah pangan yakni sembako harus menjadi pilihan yang tidak bisa dihindarkan.

“Kami tidak hanya berteori namun sudah melaksanakan dengan cara-cara sendiri, perlu ada pembagian sembako setahun sekali, kalau perlu dua kali setahun setiap hari raya Galungan kalau anggaran kita sudah mencapai Rp2 Triliun,” imbuhnya.

Bidang pendidikan, juga menjadi prioritas SMS. Pendidikan menjadi penting karena itu menjadi kunci keberhasilan masyarakat Karangasem untuk bisa mengubah keadaan.

Pasangan nomor urut satu itu, memilki cara meningkatkan derajat pendidikan masyarakat lewat progran pendidikan gratis sejak SD, SMP hingga SMA/SMK.

Jika ingin menolong generasi muda yang terampil belum bekerja maka dibuatlah kursus-kursus untuk menambah keteramppilan lainnya seperti Bahasa INggris, Mandarin, Jepang hingga komputer.

Dengan begitu maka, mereka bisa bersaing di lapangan kerja misalnya bisa diterima di kapal pesiar.

Sudirta melanjutkan, masalah yang akan diupayakan jika kelak memimpin Karangasem bagaimana memperkuat keberadaan Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi (UMKMK). setiap dusun, akan dibangum 621 koperasi dam desa 78 koperasi.

Juga, perlu dukungan untuk kegiatan muda mudi, dengan bantuan Rp10 juta setiap tahun di dusun-dusun.
Tak kalah pentngnya lagi, menyangkut infrastruktur, bagaimana mewujudkan pembangunan jalan lingkar Bali agar bisa lewat Karangasem. Juga infrastruktur pelabuhan untuk kapal pesiar yang akan mendukung sektor pariwisata di kabupaten berjuluk ‘Bumi Lahar” itu.

Pelabuhan Kapal pesiar di Karangasem, harus segera direalisasikan, karena pihaknya terus melakukan komunikasi dan koordinadi dengan pemerintah pusat lewat pembantu presiden maupun wakil rakyat di Senayan.

Kata Sudirta, SMS merangkul para pemimpin visioner Karangasem agar memiliki impian. Impian itu misalnya, memiliki lapangan terbang, entah kapan bisa terealisasi. Artinya, jika nantinya di perbatasan Buleleng dan Karangasem tidak bisa diwujudkan pembangunan bandara maka Karangasem harus menginisiasi lapangan terbang sendiri.

Pun, masalah kesehatan, SMS telah merancang program jitu mulai meningkatkan pelayana semua Puskesmas agar ada dua dokter ahli atau spesialis, mobil ambulans yang bisa antar jemput pasien.

Perlu juga penambahan kamar kelas tiga di rumah sakit. Juga berupaya meningkatkan Rumah Sakit Daerah Karangasem dari kelas C menjadi kelas B sehingga pelayanan kesehatan masyarakat lebih meningkat.

Mengingat Bali sebagai daerah tujuan parwisata dunia maka tak kalah pentingnya yang akan dibenahi pasangan SMS adalah kepariwasatan di Karangasem.

Jika nanti, pelabuhan untuk kapal pesiar terwujud maka perlu diperhatikan sekolah-sekolah kejuaraan atau SMK yang diperbanyak.

Demikian pula, izin pendirian hotel jangan dipersulit. Diberikan persyaratan khusus agar, parisata bisa tumbuh berkembang bersama sektor pertanian.

Misalnya, potensi produk unggulan Karangasem seperti jambu mete dan salak gula pasir, agar setiap hotel wajib menjajakan atau menjual produk lokal itu. Nantinya, itu bisa menjadi salah satu syarat keluarnya izin bagi pendirian hotel.

Dalam upaya membangun kedekatan tali asih dengan warga yang meninggal dunia, maka pemerintah perlu menunjukkan simpatinya dengan bantuan Rp 1 juta. Hal itu penting dilakukan, untuk menujukkan tali asih pemerintan dan bentuk simpati kepada keluarga yang dirundung duka, anggota keluarganya ada yang meninggal dunia.

Pembenahan birokrasi. dilakukan agar birokrasi bisa berjalan dengan efektif maka pegawai negeri sipil (PNS), harus memiliki gaji yang cukup sehingga mereka bisa sejahtera dan bisa memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, menjauhkan mereka dari perilaku korup.

“Birokrasi yang kuat, ditandai tidak ikut campurnya politik dalam menangani masalah teknis. Karena itu, itu bebaskan mereka dari campur tangan politik,” tutupnya. (maf)

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *