Sejumlah Tokoh dan Oknum Warga Hambat Pengobatan Gratis Paket SMS

KataBali.com – Sejumlah sejumlah tokoh dan oknum masyarakat diduga menghambat kegiatan pengobatan gratis yang digelar pasangan calon Bupati Karangasem Wayan Sudirta dan Wakil Bupati Made Sumiati di sebuah dusun di Desa Seraya, akhir Oktober 2015l alu,

Seorang oknum disebut-sebut mengaku Kelian Banjar, tiba-tiba menghadang pengobatan gratis Tim Kesehatan SMS, dengan alasan belum pernah rapat tentang peminjaman bale banjar untuk pengobatan tersebut.

Padahal, ada sekira 170 lebih warga sudah berkumpul. Kejadian sejenis terjadi di Banjar Prasi, ketika oknum pejabat dari desa menghambat.

Tim Pemenangan SMS berusaha tetap tenang. Ketika dilarang menggunakan Bale Banjar di sebuah dusun di Seraya.

Akhirnya, pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis dipindahkan ke rumah seorang warga.

Anehnya, 170 warga yang berobat sampai sore, kembali diprotes oknum tersebut, khusus ditujukan kepada Nengah Dugdug, Relawan SMS yang mengkoordinir pengobatan gratis di Desa Seraya.

Oknum yang mengaku Kelian Banjar itu mendesak Dugdug agar bertanggung jawab, bila nantinya pemilik buldoser menarik alat berat tersebut dari desanya.

“Saya heran, apa hubungan saya dengan buldoser tersebut? Warga meminta pengobatan gratis dari SMS, apa yang salah?” kata Dugdug akhir pekan lalu.

Terus didesak bertanggung jawab masalah buldoser, Dugdug merasa kesal dan melaporkannya ke Tim Pemenangan SMS yang lebih senior.

“Tim SMS lalu menegur oknum Kelian Banjar tersebut, mengapa kok mempersulit warga yang membutuhkan pengobatan gratis ini. Tim kami memang menegur dengan tegas, karena puluhan warga masih diperiksa kesehatannya dan diberikan obat. Masa acara yang melayani masyarakat seperti ini kok dihambat?” kata Nengah Dugdug.

Wayan Suara Arsana, Humas Tim Pemenangan SMS menyatakan, pihaknya hanya prihatin terhadap perilaku buruk seperti itu dan tidak pernah memperpanjang ulah oknum Kelian Banjar.

‘’Kami anggap sebagai ujian, karena pertarungan seperti ini kadang-kadang ada orang yag tidak mampu berkopetesi secara sehat dan terhormat.

Kampanye hitam lainnya, Tim Pemenangan SMS dikatakan melontarkan kata-kata kasar ke oknum Kelian Banjar tersebut, yang juga disebut sebagai Pemangku.

Belakangan diketahui, oknum itu ternyata juga seorang PNS. Dan yang lebih mengherankan, sekitar bulan ketiga November, ada orang yang berusaha menebar fitnah untuk mendiskreditkan SMS, menggelar ‘’jumpa pers’’ disertai titipan pesan agar menyerang kredibilitas SMS.

Kalangan media menolak memberitakan isu tersebut karena mereka menilainya kurang masuk akal.

Pihak Tim SMS yang dikonfirmasi tentang tuduhan itu mengklarifikasi bahwa oknum Kelian Banjar yang ternyata PNS itu, menghalang-halangi pengobatan gratis, ketika 170 warga sudah berkumpul.

Warga sangat terkejut mengetahui kok  ada Kelian Banjar yang perilakunya seperti itu.

‘’Sebetulnya, itu pelanggaran HAM, menghalangi masyarakat memperoleh pengobatan yang diberikan secara gratis oleh Tim SMS. Kita tidak tahu, apakah oknum itu terkait dengan kandidat tertentu atau tidak. Tapi, tindakannya tidak hanya merugikan masyarakat,

Akan tetapi juga merugikan citra kandidat lain, seakan-akan mereka menjadi tertuduh,. Sejauh ini ada usulan, agar yang mengghambat seperti itu dilaporkan polisi. Tapi, kita masih pikir-pikir, bisa melapor, atau tidak, tergantung perkembangannya,’’ kata Suara. (maf)

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *