Rochineng Terlempar, KBM Usung Arjaya-Sunasri
Katabali.com – Koalisi Bali Mandara (KBM) yang awalnya mengusung I Ketut Suwandhi-I Made Arjaya kemudian dirombak menjagokan duet Arjaya-Ketut Roching belakangan berubah lagi dengan formasi duet Arjaya-AA Sunasri.
Perubahan itu tak lepas dari manuver sejumlah partai penopang KBM yakni Partai Gerindra dan Golkar yang menolak kehadiran Rochineng yang merupakan petinggi ormas Laskar Bali yang kini masih menjadi Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali.
Seminggu menjelang batas akhir jadwal pendaftaran ulang yang akan ditutup pada 2 September mendatang, elit KBM dalam berbagai pernyataannya memastikan mengusung Arjaya-Rochineng.
Usai munculnya paket ini, manuver politik dimainkan partai Gerindra dan Golkar Kota Denpasar. Gerindra menolak pencalonan Arjaya-Rochineng. Dengan menggaet Hanura, kedua partai ini berancang-ancang mengusung Paslon sendiri. Adapun partai Golkar Kota Denpasar menerima Arjaya, namun menolak Rochineng.
Golkar Denpasar ngotot menduetkan Arjaya dengan Sunasri, yang merupakan srikandi Golkar yang menduduki jabatan Sekretaris DPD II Golkar Denpasar.
Bahkan, Golkar mengancam abstain dari Pilwali Denpasar jika ngotot mengusung Arjaya-Rochineng.
Nah, manuver politik Golkar Kota Denpasar ini agakny ‘menciutkan’ nyali KBM. Rekomendasi KBM akhirnya jatuh ke tangan Arjaya-Sunasri.
Duet ini diusung Golkar dan Demokrat. Adapun Gerindra belum balik kandang memperkuat barisan KBM mengusung Arjaya-Sunasri.
“Betul, KBM mengusung Arjaya Sunasri. Kami sedang mengajak Gerindra untuk bergabung. Rochineng kami minta untuk melanjutkan tugas pengabdiannya sebagai PNS (Rochineng adalah Kepala Badan Kepegawaian Daerah /BKD provinsi Bali),” ujar Mudarta saar dikonfirmasi melalui sambungan telefon Jumat (28/8).
Hanya saja, paket ini belum mengantongi rekomendasi tertulis. Dengan demikian, kemungkinan perubahan rekomendasi tampaknya masih terbuka lebar. Yah, karena politik itu dinamis. (tim)