Ide Kreatif Generasi Muda Dibutuhkan Guna Mewujudkan Pertanian Berkelanjutan

KataBali.com – DENPASAR, Sektor pertanian saat ini berada di persimpangan jalan, dihadapkan pada tantangan besar seperti perubahan iklim dan kebutuhan mendesak untuk menciptakan ketahanan pangan yang tidak hanya memadai, tetapi juga berkelanjutan untuk masa depan. Dalam situasi ini, ide-ide brilian dan inovasi kreatif dari generasi muda dinilai sebagai kunci utama untuk mendorong revolusi di sektor pangan dan pertanian.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Dr. I Nengah Muliarta, S.Si., M.Si., Ketua Dosen Penggerak Prestasi Mahasiswa (DPPM) Fakultas Pertanian, Sains dan Teknologi (FPST) Universitas Warmadewa (UNWAR), saat membuka acara Agriculture Sciences Festival dengan tema “Agri-Revolution: Empowering the Future of Food and Farming,”di Denpasar, Sabtu (11/10/2025).

Muliarta menegaskan bahwa permasalahan perubahan iklim telah menjadi tantangan nyata yang menuntut pemikiran bersama dari semua pihak di sektor pertanian. “Kita perlu menciptakan ketahanan pangan yang tidak hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan saat ini, tetapi juga berkelanjutan untuk generasi mendatang. “Di sinilah peran penting inovasi dari para mahasiswa. Generasi muda memiliki kreativitas, semangat kewirausahaan, dan keterbukaan terhadap teknologi, yang merupakan modal vital untuk mengatasi masalah ini” ujar Muliarta

Mengutip data dari berbagai riset, perubahan iklim di Indonesia telah menyebabkan anomali cuaca yang berujung pada penurunan luas panen, peningkatan serangan hama dan penyakit, serta kerentanan petani. Kondisi ini membuat penerapan teknologi dan praktik pertanian modern menjadi suatu keharusan.

Agriculture Sciences Festival, yang diisi dengan kompetisi poster, menjadi ajang bagi mahasiswa untuk menunjukkan ide dan solusi yang dapat menjawab tantangan pertanian. Muliarta menyatakan optimismenya terhadap potensi ide yang lahir dari kegiatan tersebut.

“Festival ini adalah ajang bagi mahasiswa untuk menunjukkan ide-ide brilian dan inovasi yang dapat menjawab tantangan di bidang pertanian. Melalui lomba poster ini, kita akan melihat berbagai solusi kreatif yang diusulkan oleh generasi muda—solusi yang tidak hanya relevan, tetapi juga dapat menginspirasi kita semua untuk memberdayakan sektor pertanian,” paparnya.

Ia berharap, ide-ide segar seperti pemanfaatan teknologi pertanian presisi (seperti drone dan sensor IoT), pengembangan varietas unggul yang adaptif terhadap kondisi ekstrem (kekeringan atau salinitas), hingga konsep agribisnis kreatif dan praktik pertanian ramah lingkungan (agroforestri atau pertanian organik) dapat muncul dan dikembangkan lebih lanjut.

Lebih lanjut, Dr. Muliarta menekankan bahwa inovasi tidak boleh berhenti hanya di tahap ide. Kolaborasi adalah kunci untuk mewujudkan ide tersebut menjadi aksi nyata di lapangan.
“Saya berharap festival ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga jembatan untuk membangun jaringan, menemukan inovasi baru, dan membangun kolaborasi,” ungkapnya

Inisiatif seperti ini dari lingkungan akademisi menegaskan kesadaran akan urgensi regenerasi dan modernisasi pertanian. Kebutuhan akan generasi muda yang kreatif dan adaptif dalam mengadopsi teknologi digital dan mempromosikan praktik berkelanjutan kini menjadi salah satu pilar utama dalam strategi jangka panjang Indonesia untuk mencapai kedaulatan dan ketahanan pangan nasional di tengah ketidakpastian iklim global. mul

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *